Sidang perdana tragedi Kanjuruhan yang digelar, Senin (16/1/2023) hari ini, dijaga ketat polisi meski tidak terlihat adanya pergerakan massa Aremania. Lima terdakwa pun hadir secara daring dari dalam rutan.
Meski demikian, jelang sidang berlangsung pagi tadi beredar pamflet seruan aksi solidaritas Aremania untuk mengawal sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya tersebut.
“Seruan aksi solidaritas. Mengawal persidangan perdana tragedi Kanjuruhan. 16 Januari 2023 mulai pukul 09.00 WBA Pengadilan Negeri Surabaya,” tulis pamflet diduga dari Aremania.
Terkait hal tersebut, Kombes Pol Achmad Yusep Gunawan Kapolrestabes Surabaya memastikan tidak akan ada pergerakan Aremania ke Surabaya, apalagi menuju pengadilan.
“Kami juga koordinasi dengan pihak Kabupaten Malang. Teman-teman Aremania dan manajemen Arema. Sudah kami imbau Aremania tidak perlu hadir di Surabaya dalam rangka mengikuti proses sidang yang justru mengganggu jalannya sidang atau dipakai pihak lain (agar) situasi ini (jadi) tidak baik. Kami dapat info, Aremania tidak akan hadir. Saya apresiasi hal itu,” beber Yusep saat dikonfirmasi awak media di PN Surabaya.
Yusep memastikan, sidang perdana pembacaan dakwaan tragedi Kanjuruhan akan berjalan lancar tanpa gangguan. “PN Surabaya, kami pastikan clean and clear dari potensi aksi manapun. Ruang sidang terbatas dan terbuka,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sidang perdana pembacaan dakwaan kelima terdakwa tragedi Kanjuruhan digelar di ruang Cakra PN Surabaya mulai pukul 10.00 WIB. Sebelumnya ratusan personel polisi menggelar apel pengamanan di halaman PN Surabaya sejak pukul 08.30 WIB. (lta/bil/rst)