Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bakal menjalin kerja sama dengan operator seluler untuk menangani promosi konten judi online lewat pesan singkat secara massal (SMS blast), serta WhatsApp blast.
Dalam keterangan pers, siang hari ini, Kamis (20/7/2023), di Jakarta, Budi Arie Setiadi Menkominfo mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh operator seluler yang beroperasi di Indonesia supaya tidak ada lagi SMS atau WA blast untuk perjudian online.
“Nanti akan kami koordinasikan dengan operator seluler bagaimana mereka punya sistem atau mekanisme supaya WA blast dan SMS blast-nya tidak digunakan untuk hal-hal perjudian online,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo bilang, SMS blast jadi modus baru untuk mempromosikan judi online.
Sindikat perjudian, lanjut Samuel, biasanya mulai menyebar SMS massal malam hari sebelum pertandingan sepak bola dimulai.
“Selain SMS dan WA blast, Kemenkominfo juga menindak tegas konten-konten judi online yang tersebar lewat platform lainnya termasuk website dan media sosial,” paparnya.
Berdasarkan data, dari Juli 2018 sampai 19 Juli 2023, Kemenkominfo sudah memutus akses (takedown) 846.047 konten judi online.
“Dalam sepekan terakhir, dari tanggal 13-19 Juli 2023, tercatat ada 11.333 konten perjudian online yang diputus aksesnya,” ungkapnya lagi.
Semuel menegaskan, pemerintah melakukan tiga jenis pemblokiran konten judi online. Yaitu pemblokiran nama domain website, pemblokiran alamat Internet Protocol (IP) yang terdeteksi, serta pemblokiran aplikasi kalau medium judi online berupa aplikasi.
Selain itu, sejumlah pemengaruh (influencer) yang mempromosikan judi online lewat berbagai platform juga sudah diproses hukum pihak kepolisian.
Lebih lanjut, Semuel mengajak masyarakat berperan aktif dengan melaporkan berbagai bentuk perjudian online kepada pihak berwajib.(rid/faz)