Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB prihatin atas dampak konflik Gaza. Ia mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal demi perdamaian regional.
“Ketika permusuhan antara Israel dan Hamas serta kelompok lain di Gaza meningkat, Sekretaris Jenderal tetap sangat prihatin dengan dampak lebih lanjut dari konflik ini, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi seluruh wilayah,” kata Stephane Dujarric juru bicara Guterres dilansir Anadolu, Sabtu (30/12/2023).
Menurutnya, semakin lama konflik di Gaza berlanjut, semakin besar risiko konflik regional. Mengingat risiko eskalasi dan kesalahan perhitungan yang dilakukan oleh banyak pihak, tambahnya.
“Meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk peningkatan operasi pasukan keamanan Israel, tingginya jumlah korban jiwa, kekerasan pemukim dan serangan terhadap warga Israel oleh warga Palestina, sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa baku tembak harian di Jalur Biru berisiko memicu eskalasi yang lebih luas antara Israel dan Lebanon dan mempengaruhi stabilitas regional.
Dujarric menambahkan, Guterres semakin khawatir mengenai dampak lanjutan dari serangan yang terus berlanjut oleh kelompok bersenjata di Irak dan Suriah, serta serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.
“Sekretaris Jenderal mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mengambil langkah-langkah mendesak untuk meredakan ketegangan di kawasan,” tutur Dujarric.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada semua anggota komunitas internasional untuk melakukan segala upaya mereka untuk menggunakan pengaruh mereka terhadap pihak-pihak terkait guna mencegah eskalasi situasi di kawasan,
Guterres juga mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza dan konflik di Gaza dan pembebasan tanpa syarat seluruh sandera.
Diketahui, sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel terus melanjutkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza. Akibatnya 21.507 warga Palestina meninggal dunia dan melukai 55.915 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sementara pihak berwenang mengklaim serangan Hamas menyebabkan sekitar 1.200 warga Israel meninggal.
Lebih lanjut, serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (feb/saf/iss)