Jumat, 22 November 2024

Segera Bersihkan Luka Gigitan Hewan Cegah Rabies dan Tetanus

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi kucing.

Ato’illah Kepala Bidang Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo menjelaskan pentingnya membersihkan setiap luka gigitan oleh hewan, baik liar maupun rumahan.

Kata dr. Atho sapaan akrabnya, luka gigitan efeknya sama dengan luka goresan atau tusukan yang dapat menyebabkan infeksi kalau tidak segera dibersihkan.

“Setiap gigitan kucing atau anjing, baik liar maupun rumahan yang sudah divaksin tetap harus jadi perhatian kita, karena kekhawatirannya bukan melulu soal rabies, tapi tetanus,” kata Atho kepada Radio Suara Surabaya (SS), Minggu (23/7/2023) pagi.

Hal itu disampaikannya sekaligus menanggapi Anna salah satu pendengar SS, yang sedang mencari vaksin rabies untuk anaknya karena mengalami nyeri pada bagian tangan setelah digigit seekor kucing.

“Kalau misalnya seperti tadi anaknya merasa nyeri, itu karena efek kena tusukan atau gigitan. Kalau misalkan ada gejala demam dan luka besar berarti ada infeksi di sana (di luka gigitan),” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan kalau semua fasilitas kesehatan (faskes) terutama unit gawat darurat (UGD) di Kabupaten Sidoarjo selalu menerima dan menangani luka gigitan oleh hewan.

Oleh karenanya, dia meminta jika ada masyarakat yang mengalami luka gigitan dari hewan, sebisa mungkin mendatangi fasilitas kesehatan terdekat agar dibantu untuk dibersihkan lukanya.

“Bahkan biasanya dibuat cros insisi atau dibuatkan luka baru gitu, sehingga pembersihan bisa maksimal, dan oksigen bisa masuk untuk membunuh kuman-kuman yang masuk melalui luka,” ujarnya.

dr. Atho juga menyampaikan kecil kemungkinan gigitan kucing itu sebagai kasus rabies, mengingat Jawa Timur ditetapkan sebagai daerah berstatus bebas rabies oleh pemerintah pusat. “Kalau rabiesnya kemungkinan tidak ya, karena Jatim statusnya bebas rabies,” bebernya.

Dia juga menjelaskan kalau vaksin rabies di Jatim saat ini kosong, karena oleh Kementerian Kesehatan distribusi vaksin diprioritaskan lebih dulu ke daerah yang belum berstatus bebas rabies.

Diungkapkan juga kalau hewan yang terindikasi rabies, perilakunya cenderung menyendiri, lemas, takut cahaya, terlihat kehausan, menggigit benda di sekitarnya, gelisah dan jadi lebih ganas kalau didekati.

Untuk itu, dr. Atho mengimbau masyarakat tetap waspada kalau ada kawan atau saudara yang tergigit hewan liar maupun rumahan di daerah yang belum berstatus bebas rabies tersebut.

“Misalkan digigit di sana (daerah belum bebas rabies) kemudian pulang, itu harus kita waspada banget. Harus segera diperiksakan lukanya,” pungkasnya. (bil/ham/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs