Sebanyak 2.283 Gempa Bumi Terjadi di Jawa Timur Selama 2022

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas gempa bumi wilayah Jawa Timur dan sekitarnya pada periode Januari – Desember 2022 terjadi sebanyak 2.283 kejadian.

Gempa yang terjadi didominasi oleh gempa menengah dengan magnitudo antara 3 sampai 5 sebanyak 1.163 kejadian. Kemudian magnitudo kurang dari 3 sebanyak 1.119 kejadian dan magnitudo lebih dari 6 sebanyak 1 kejadian.

Melalui keterangan tertulis, BMKG menyebutkan, ditinjau dari kedalaman gempanya, didominasi oleh gempa kedalaman dangkal kurang dari 60 km sebanyak 1.988 kejadian. Lalu kedalaman antara 60-300 km sebanyak 282 kejadian dan kedalaman lebih dari 300 km sebanyak 18 kejadian.

Dari rangkaian gempa bumi tersebut yang dirasakan sebanyak 26 kejadian. Satu kejadian yang signifikan dan berdampak merusak di Probolinggo pada tanggal 23 November 2022 pada koordinat 7.81 LS 113.59 BT dengan Magnitudo
4,1 sekitar 14 kilometer Timur Laut Kabupaten Probolinggo.

Gempa bumi paling banyak terjadi di Zona Subduksi lempeng Indoaustralia dengan Eurasia di Selatan Pulau Jawa, sisanya terjadi di sesar daratan maupun di daerah laut Jawa.

Wilayah Jawa Timur memiliki potensi gempa bumi dari sesar-sesar aktif dan zona subduksi di selatan Jawa Timur, yakni dari Lempeng Eurasia dan Indo Australia.

Dari 31 sesar aktif di Pulau Jawa, 7 di antaranya berada di Jatim. Di antaranya sejumlah segmen Sesar Kendeng seperti Sesar Cepu, Sesar Blumbang, Sesar Waru, dan Sesar Surabaya, juga sesar Pasuruan, Sesar Probolinggo dan Sesar Wonorejo.

Stasiun Geofisika Pasuruan melakukan monitoring kegempaan 24 jam selama 7 hari tiada henti. Dalam monitoring kegempaan ada gempa yang dirasakan dan ada gempa yang tidak dirasakan oleh manusia namun dapat tercatat oleh alat seismograph. Gempa yang termonitor tersebut termasuk ke dalam skala gempa kecil.(iss)