Sambut Nyepi, Pemkot Surabaya Mulai Pasang Ornamen di Balai Kota dan Alun-Alun

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai memasang dekorasi untuk menyambut perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, di halaman Balai Kota dan Balai Pemuda Alun-Alun Surabaya.

Pemasangan ornamen itu, juga sebagai wujud Surabaya seperti kota toleransi antar umat beragama.

Adapun ornamen yang dipasang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya berbentuk Pura dan Ogoh-ogoh di depan halaman Balai Kota, lengkap dengan pernak-pernik, mulai janur, motif kain poleng, dan tedung atau pajeng (payung).

Agus Hebi Djuniantoro Kepala DLH Kota Surabaya mengatakan, pemasangan hiasan itu baru dilakukan di dua tempat ikonik.

“Kalau di Balai Kota, itu bentuk hiasannya pura dan ada gapuranya, serta ogoh-ogoh yang dikelilingi ikan Sura dan Buaya. Sedangkan yang ada di Balai Pemuda, itu hanya ada gapura dan ogoh-ogoh,” kata Hebi, Rabu (8/3/2023).

Sementara di Monumen Bambu Runcing Jalan Panglima Sudirman rencananya akan dihiasi ornamen serupa bernuansa hijau. Namun, masih dikoordinasikan dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya.

“Tidak asal pasang ini, kita juga harus mendapat persetujuan ketika memasang dekorasi ini. Oleh karena itu, kami konsultasikan terlebih dahulu bentuk dan tempatnya di mana saja yang sesuai,” terang Hebi.

Sebelum perayaan Hari Raya Nyepi 22 Maret 2023, ogoh-ogoh di depan Balai Kota dan Balai Pemuda akan diarak ke Pura Segara, Kenjeran. Mulai Rabu hari ini, masyarakat bisa berfoto dengan latar belakang ornamen tersebut di dua lokasi yang sudah terpasang.

“Pada 20 Maret 2023 malam, akan diambil oleh PHDI untuk diarak, kemudian 21 Maret 2023 malamnya dikembalikan lagi ke Balai Kota dan Balai Pemuda, jadi tidak dibakar,” pungkasnya.

Hebi menerangakn, perayaan Hari Raya Nyepi pada tahun ini mengusung tema “Melalui Dharma Agama dan Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia”. “Tema ini juga ditentukan oleh PHDI Kota Surabaya, karena berbeda setiap tahunnya,” jelasnya. (lta/bil/ipg)