Sistem pertahanan udara Ukraina menangkis serangan udara Rusia di pelabuhan selatan Odesa untuk malam kedua berturut-turut pada dini hari waktu setempat pada Rabu (19/7/2023).
Melansir Reuters, Rabu (19/7/2023), Rusia menyerang pelabuhan Ukraina pada hari Selasa (18/7/2023) waktu setempat, sehari setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan yang didukung PBB untuk ekspor biji-bijian milik Ukraina lewat Laut Hitam dengan aman.
Keputusan itu menimbulkan kekhawatiran terutama di Afrika dan Asia akan kenaikan harga pangan dan kelaparan.
“Jangan mendekati jendela, jangan menembak atau menunjukkan pekerjaan pasukan pertahanan udara,” ujar Oleh Kiper Gubernur Odesa dalam keterangannya.
Seluruh bagian timur Ukraina berada di bawah peringatan serangan udara, yang dimulai segera setelah tengah malam waktu setempat pada hari Rabu (19/7/2023).
Belum lama ini, Rusia memutuskan untuk menarik diri dari kespakatan untuk mengekspor biji-bijian lewat Laut Hitam.
Josep Borrell Diplomat PBB menanggapi keputusan tesebut dengan mengecam Rusia.
“Mereka (Rusia) menggunakan kelaparan sebagai senjata. Itu merupakan salah satu hal terburuk yang Putin bisa lakukan”, kecamnya.
Untuk mengatasi hal ini, PBB mencari cara alternatif agar biji-bijian dari Ukraina bisa diekspor dengan aman, salah satunya adalah lewat jalan biasa dan jalur kereta api. (bnt/iss)