Jumat, 22 November 2024

Rusia Mengurangi Produksi, Menandakan Ketidakmampuan untuk Menjual Minyak

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Alexander Novak Wakil Perdana Menteri Rusia memberi isyarat di markas besar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, Austria 5 Oktober 2022. Foto: Antara

Keputusan Rusia untuk memangkas produksi minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari mencerminkan ketidakmampuannya untuk menjual semua minyaknya, kata Ben Harris Asisten Sekretaris Departemen Keuangan AS, Kamis (16/2/2023).

Alexander Novak Wakil Perdana Menteri Rusia pekan lalu, mengatakan akan secara sukarela memangkas produksi mulai bulan depan setelah dimulainya pembatasan harga oleh Barat untuk minyak dan produk minyak Rusia pada 5 Februari. Langkah untuk memotong sekitar 5 persen produksi sementara tersebut mendorong harga global.

“Mereka mengurangi produksi karena mereka tidak bisa menjualnya (minyaknya), bukan karena mereka ingin menggunakan minyak dan produk olahannya sebagai senjata,” kata Harris melansir dari Antara.

Pemotongan itu menyusul embargo dan sanksi, termasuk batas harga minyak mentah 60 dolar AS per barel yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh negara-negara Barat untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina. Polandia, Latvia, Lithuania, dan Estonia telah mendorong untuk menurunkan batas harga minyak mentah.

Pendapatan anggaran bulanan Rusia dari minyak dan gas turun 46 persen pada Januari ke level terendah sejak Agustus 2020 di bawah dampak sanksi Barat terhadap ekspornya yang paling menguntungkan, menurut data kementerian keuangan.

Batas tersebut berusaha untuk menjaga stabilitas pasar dan menurunkan pendapatan Rusia, yang keduanya telah tercapai, kata Harris. Tidak ada perusahaan Amerika yang terlibat dalam perdagangan minyak Rusia di atas batas harga, katanya.

Tidak jelas apakah Rusia akan menutup minyak mentah karena kesulitan logistik menempatkan minyak mentah di batas atas, atau apakah pemotongan produksi berlangsung, ujar Michael Cohen kepala ekonom BP AS, selama konferensi.

Colin Parfitt wakil presiden midstream untuk Chevron Corp, juga mengatakan belum jelas apakah penurunan produksi itu besar. Pasar berada dalam pendekatan “tunggu dan lihat” terhadap pengumuman tersebut, kata Parfitt.

Rusia masih menjual barel minyak mentah dengan potongan harga kepada pembeli termasuk China dan India. Membeli barel Rusia itu “sangat menguntungkan” bagi sebagian besar dunia, kata Daniel Jaeggi Presiden Mercuria di konferensi tersebut.

Namun, Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan awal pekan ini bahwa mitra dagang Moskow semakin membayar lebih banyak untuk minyak mentah Rusia daripada harga yang dikutip, melindungi Rusia dari dampak sanksi Barat.

Mark Lashier Kepala Eksekutif Phillips 66 mengatakan, asumsi dasar perusahaan adalah bahwa produk minyak mentah dan minyak Rusia akan masuk ke pasar.(ant/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs