Jumat, 31 Januari 2025

RSUD Soewandhie Surabaya Catat Ada 175 Penderita Kanker Baru Sebulan Terakhir

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Dokter Billy Daniel Messakh Direktur Utama RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, Kamis (16/11/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Jumlah penderita kanker baru yang diterima RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya sebulan terakhir mencapai 175 orang.

Dokter (dr) Billy Daniel Messakh Direktur Utama RSUD dr. Mohamad Soewandhie menyebut, secara keseluruhan jumlah pasien sebulan terakhir 350 orang.

“Bulan ini saja sudah 350 lebih pasien. Barunya (pasien kanker) hampir setengahnya. Kemoterapi hanya enam kali,” kata dr. Billy, Sabtu (18/11/2023).

Jenis kanker payudara atau breast cancer, lanjut Billy, yang paling mendominasi hampir 50 persen dari keseluruhan jumlah pasien itu.

Breast cancer, serviks, nasofaring kasus cukup tinggi dan sangat sensitif untuk kemo, radioterapi. Breast cancer itu paling tinggi, dari 350 (pasien sebulan) itu sekitar 50 persennya. Kalau ada benjolan segera, jangan ditunda,” katanya.

Sementara sejak Januari hingga Oktober, pihaknya telah melakukan 1.000 pelayanan kemoterapi terhadap 350 pasien kanker.

Jumlah pasien kanker ini meningkat dibandingkan tahun 2022 lalu. “Tahun sebelumnya 275,” katanya.

Pasien kanker yang datang ke RS, menurutnya rata-rata sudah dalam keadaan berat atau stadium tinggi. Salah satu faktor yang membuat terlambat penanganan sejak dini ialah memilih pengobatan alternatif.

“Stadium itu menentukan prognostik harapan hidup. Stadium 1 bagus bisa sampai 20 tahun, stadium empat hitungannya bulan. Kita harus menemukan sedini mungkin. Masih banyak warga kita yang cenderung mengambil alternatif terapi, itu memperpanjang waktu sehingga lebih pendek datang ke RS. Datang sudah keadaan stadium tinggi,” jelasnya.

Penyebab pasti kanker sendiri belum diketahui. Tetapi sel kanker bisa hidup hingga menjadi ganas karena multifaktor dan multigenetik.

“Contohnya perubahan pola hidup, makan makanan kolesterol tinggi, junk food, itu salah satu penyebab. Banyak faktor dan melibatkan genetika,” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
30o
Kurs