Rencana Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Surabaya tidak wajib bekerja di kantor pada 2024 mulai disiapkan saat ini.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, pembiasaan sudah dilakukan dengan menjalankan tugas dari balai RW.
“Jadi insyaallah kita sudah mulai kerja di balai RW. Teman-teman juga sudah keluar, jadi ini kan sudah hitungannya bekerja di luar kantor. Jadi sebenarnya ketika di balai RW itu duduk di sana mengerjakan administrasi di balai RW itu sudah kerja di luar kantor,” terangnya, Selasa (5/12/2023).
Tak hanya balai RW yang diperbolehkan, Eri minta tiap dinas memilih tempat kerja di luar kantor yang sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
“Semoga saja ada juga nanti yang kerja di taman. Jadi nanti kalau tukang taman lihat itu ASN kerja tidak di kantor, tapi di taman,” jelasnya.
Ia mengaku kebijakan ini sudah mempunyai payung hukum berupa Peraturan Wali Kota (Perwali). Eri minta ASN mendekatkan tempat kerja ke lokasi pelayanan publik.
“Perwali sudah kita lakukan bahwa pekerjaan kita lakukan di tempat yang terdekat dengan pelayanan publik. Kita sudah menyampaikan itu sebenarnya adalah tugas, jadi tanpa Perwali atau Perda itu sudah menjadi pendekatan dari pelayanan publik, dan pelayanan publik itu dilakukan di tempat yang terdekat dengan masyarakatnya, jadi tidak perlu di kantor,” tandasnya.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) tak lagi perlu ke kantor setiap hari. Pekerjaan bisa dilakukan lewat ponsel mulai 2024 mendatang.
Eri menyebut, rencana itu sejalan dengan konsep smart city dengan mengedepankan digitalisasi. Sebagai konsekuensi, jika lambat melayani masyarakat maka tunjangan kinerjanya dipotong. (lta/saf/rid)