Jumat, 22 November 2024

Remaja Dibacok Komplotan Begal di Surabaya Usai Serahkan Handphone 

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kondisi korban begal saat hendak kontrol ke rumah sakit hari ini, Sabtu (24/6/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Seorang remaja berusia 16 tahun yang merupakan warga Sememi, Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur mengalami luka di punggung usai jadi korban begal pada Kamis dini hari (22/6/2023).

Waktu itu, korban keluar rumah tanpa pamit kepada orang tuanya. Ia dimintai tolong temannya untuk menemani membeli ikan hias di pedagang yang hanya buka malam hari di Jalan Raya Mastrip.

Sepulang dari tempat ikan hias yang ternyata tutup, korban dan temannya justru dikejar tiga remaja bersajam yang berboncengan naik Yamaha Mio warna hitam ungu tanpa plat nomor.

Teman korban sempat menambah kecepatan sepeda motor Honda Supra X 125 yang dikendarai dengan korban, demi menghindari kejaran. Tapi topi rekannya jatuh sehingga mereka putar balik.

Di ruas Jalan Made Sambikerep mengarah ke Lakarsantri itulah keduanya dihadang komplotan begal. Tiga begal itu mengeluarkan celurit panjang dan meminta kedua korban menyerahkan ponsel. Karena takut, mereka menuruti permintaan para pelaku. Namun, usai merampas handphone korban tetap dibacok di bagian punggung.

“Udah lari jauh putar balik. Dia (para begal) langsung nyegat (menghadang). Temanku langsung ditodong (pakai celurit). Tanganku mau ditugel (diputus), temanku ditodong di leher. Akhirnya saya kasihin HP-nya. Kita bilang tapi ojok dianu opo-opo (jangan diapa-apakan kami). Mereka bilang iya, terus kabur, kunci motor temanku dibawa, aku diserang (dibacok bagian punggung),” tutur korban didampingi ayah kandungnya saat ditemui suarasurabaya.net di rumahnya, Sabtu (24/6/2023).

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 00.30 WIB dini hari. Sambil menahan sakit darah yang terus mengucur dari punggungnya, korban terus mencari bantuan dari pengendara yang lewat, tapi tidak berhasil. Akhirnya dia dan temannya terpaksa menuntun motor yang kuncinya sudah dirampas para pembegal beserta dua HP milik keduanya.

“Darah saya kecer-kecer (mengucur). Saya ingat wajahnya yang bacok saya, tapi yang dua tidak karena pakai masker,” tegasnya.

Ayah kandung korban pun baru tahu peristiwa nahas ini ketika rumahnya didatangi anggota Polsek Lakarsantri pascakejadian, pukul 02.30 WIB.

“Kemarin (Kamis) saya pulang kerja bakti malam jam 10 lebih. Saya lihat anak saya tidur sama mamanya di rumah. Tahu-tahu setengah tiga pagi ada Polsek Lakarsantri ke sini, kasih kabar, anak bapak kena begal sekarang di RSUD BDH (Bhakti Dharma Husada). Saya ngomong anak saya tidur dari sore di rumah, sepedanya juga ada. Tapi polisi bilang (anak saya) sama temannya pakai sepeda motor Supra, kena bacok bagian punggung,” bebernya.

Dia langsung ke rumah sakit, melihat kondisi anaknya pucat menunggu ditangani dokter. “Saya ke RSUD BDH, keadaannya tengkurap belum ditangani. Kata dokter nunggu yang tanggung jawab (pihak keluarga),” ujarnya.

Ia berharap ke depan, rumah sakit milik pemerintah bisa memberi penanganan cepat tanpa menunda sampai pihak keluarga datang.

“Katanya kejadian ini gak di-cover BPJS, harus jalur umum. Hari ini waktunya kontrol. Gak apa-apa jalur umum segera tangani anakku. Sayang kita juga warga Surabaya, seharusnya kesejahteraan di bidang kesehatan diutamakan kalau urusan pembayaran pasti diurus. Kalau belum dibayar ditahan aja jangan boleh pulang. Itu kan kemanusiaan,” terangnya.

Ayah koban juga berharap tiga pembegal itu bisa diamankan polisi. Hasil pengecekan keluarga di lokasi kejadian, ia memastikan ada kamera CCTV yang bisa dijadikan barang bukti peristiwa.

“Saya berharap jajaran kepolisian meningkatkan keamanan. Takutnya banyak korban. Inginnya pelaku ketangkap dan gak ada kejadian seperti itu lagi. Tolong ditingkatkan keamanan di daerah situ,” jelasnya.

Sekadar diketahui, di hari yang sama juga terjadi pembegalan terhadap M Nasir (38 tahun) warga Kebon Dalem Simokerto saat melintas di Jalan Dharma Husada sekitar pukul 02.30 WIB.

Nasir dibacok tiga pelaku begal yang berboncengan satu motor di bagian tangan kanan. Motor milik korban Yamaha Mio Soul GT L 4502 JF warna putih hitam berhasil digondol pelaku.

Ketika berita itu diunggah di sosial media milik Suara Surabaya Media, menuai ratusan komentar netizen.

Wes talah, Suroboyo iku wes darurat kriminalitas, ya begal, ya maling, ya obat-obatan terlarang, wes wayahe polisi Suroboyo bertindak lebih intens cek gak seenake dewe iku pelaku kriminalitas, izin tag @humaspoldajatim @satreskrim_polrestabessby,” tulis akun @wahyuhidayat, salah satu dari total 700 lebih komentar akun instagram @suarasurabayamedia.

“Bisa gak bikin regulasi jam kerja patroli shift 24 jam merata, jangan kalah sporadis dengan bandit? Bisa gak? Untuk mengamankan kota ini Pak? apakah mereka para bandit tidak lagi takut dengan sampean para Pak Polisi? Ape diapakno Suroboyo iki pak?,” tulis @cleowave di kolom komentar akun twitter @e100ss dalam postingan berita begal menimpa M Nasir.

Setuju dengan ratusan netizen, ayah korban begal handphone di awal berita ini juga berharap ada peningkatan keamanan dari kepolisian terutama di jam dan lokasi rawan.

“Lebih bagus (kalau patroli 24 jam). Tapi tergantung dari polisi untuk meningkatkan keamanannya. Saya setuju sekali,” tandas ayah korban.

Dihubungi terpisah, AKBP Mirzal Maulana Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya menyebut, siap mem-back up Polsek Lakarsantri untuk mengungkap kasus.

Confirm ke Polsek. Kami tetap back up Polsek terkait adanya laporan ini,” ujarnya.

Sementara Kompol Hakim Kapolsek Lakarsantri membenarkan kasus dalam penyelidikan polisi.

“Sudah kita lidik. Ada laporan. Kita sudah antisipasi patroli kejahatan malam,” tandasnya.

Sebelum berita ini diunggah, Kombes Pol Pasma Royce Kapolrestabes Surabaya sudah menanggapi kasus begal yang menimpa M Nasir, yang lebih dahulu menguak ke publik.

Dalam pernyataannya, Pasma berjanji bakal menangkap pelaku begal yang berkeliaran di Kota Pahlawan.

“Yang pasti akan segera kita cari pelakunya, akan kita ungkap,” kata Pasma kemarin, Jumat (23/6/2023). (lta/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs