Jumat, 22 November 2024

Rekonstruksi Pintu Air Kuro Solusi Atasi Banjir di Kecamatan Deket Lamongan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur waktu meninjau banjir di Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jumat (24/2/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten Lamongan sepakat untuk melakukan rekonstruksi Pintu Air Kuro yang menjadi penyebab banjir di Dusun Pujut, Desa Sidomulyo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menyebut kondisi Pintu Air Kuro saat ini sudah mulai rapuh dan bocor. Sebab pintu air tersebut sudah dibangun sejak jaman Belanda.

Pintu Air Kuro merupakan salah satu titik simpul penyebab banjir akibat luapan Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan. Khofifah juga mengingatkan pentingnya keberadaan pompa air guna menyeimbangkan sirkulasi air.

“Pintu Air Kuro itu menurut penjelasan dari tim teknis merupakan salah satu yang cukup signifikan dalam pengurangan banjir di sini,” ujar Khofifah, Sabtu (25/2/2023).

Khofifah menjelaskan, penanganan banjir di daerah tersebut bakal memakai anggaran yang cukup besar. Terutama untuk merekonstruksi Pintu Air Kuro.

Untuk memperbaiki pintu air Kuro itu, perkiraan Khofifah akan menghabiskan anggaran sekitar Rp65 miliar. Nantinya, Pemprov akan patungan dengan pemkab Lamongan. Satu per tiga anggaran ditanggung pemkab Lamongan. Lalu, dua per tiga dari pemprov Jatim.

“Banjir di sini (Lamongan) itu menggenang. Genangannya bisa bulanan. Oleh karena itu harus dicari titik yang paling signifikan untuk bisa dilakukan proses rekonstruksinya. Nah, pintu air Kuro itu salah satu yang cukup signifikan,” jelas Khofifah.

Setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak, Mantan Menteri Sosial RI itu akan segera meminta izin kepada Kementerian PUPR supaya rekonstruksi Pintu Air Kuro bisa dikerjakan oleh Pemprov Jatim dan Pemkab Lamongan.

Kemudian, ke depannya titik-titik simpul seperti DAM Tambak Ombo dan lainnya juga akan segera diurai hingga banjir di Kabupaten Lamongan benar-benar tuntas terselesaikan.

“Kita berharap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo juga akan melakukan normalisasi dan dari pusat juga akan memberi atensi program penanganan banjir luapan,” katanya.

Sementara itu, Yuhronur Efendi Bupati Lamongan menyampaikan bahwa ada dua kunci untuk menangani banjir di Kabupaten Lamongan ini yakni Pintu Air Kuro dan DAM Tambak Ombo.

“Sekarang kita akan fokus di Pintu Air Kuro. Sebab kondisinya lama dan rapuh. Sehingga sesegera mungkin harus ditangani,” ujarnya saat mendampingi Gubernur Khofifah meninjau lokasi banjir.

Berdasarkan data terkini dari BPBD Kabupaten Lamongan, banjir telah merendam 59 desa di delapan kecamatan. yakni Kecamatan Turi, Kecamatan Kalitengah, Kecamatan Karangbinangun, Kecamatan Deket, Kecamatan Glagah, Kecamatan Karanggeneng, Kecamatan Babat, dan Kecamatan Laren.

Tercatat ketinggian air bervariasi mulai dari 16 cm hingga 75 cm. Akibat banjir ini, sebanyak 6.627 rumah warga terendam. Selain itu terdapat pula 55 gedung sekolah, 22 tempat ibadah, dan juga 8.424 lahan tambak, serta 7 fasilitas kesehatan terimbas dampaknya.(wld/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs