Jumat, 22 November 2024

Ratusan Jemaat Kawal Pemakaman Jenazah Uskup Surabaya dari Gereja Katedral ke Puhsarang Kediri

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ratusan jemaat lepas dan kawal jenazah Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono Uskup Surabaya menuju pemakaman, Sabtu (12/8/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Ratusan jemaat mengawal jenazah Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono Uskup Surabaya yang diberangkatkan dari Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, menuju Mausoleum Puhsarang Kediri, Sabtu (12/8.

Pantauan suarasurabaya.net, ambulan jenazah diiringi 17 kendaraan disertai patroli dan pengawal, meninggalkan gerbang Gereja Katedral pukul 10.30 WIB.

Sebelumnya sudah digelar misa requiem, yang terakhir setelah beberapa kali misa, sejak Kamis (10/8/2023) malam, waktu jenazah pertama kali disemayamkan.

“Tadi diadakan ekaristi (perjamuan kudus) pemberangkatan jenazah dipimpin Uskup, perwakilan konferensi wali gereja se-Indonesia rawuh, senyampang dengan itu pagi telah hadir Bu Khofifah Gubernur Jatim, dan setelah ekaristi selesai datang bapak Eri Cahyadi Wali Kota. Setelah itu dilanjutkan acara pemberangkatan. Sehingga 17 kendaraan baik kecil dan tujuh armada bus dikawal patwal agar perjalanan lancar,” ujar Romo Yohanes Agus Sulistyo Ketua Unio Keuskupan Surabaya ditemui suarasurabaya.net usai seremonial pelepasan keberangkatan jenazah, Sabtu (12/8/2023).

Pelapasan jenazah itu, lanjut Romo Agus, sekaligus menutup seluruh rangkaian prosesi misa untuk jenazah Mgr. Vincentius di Gereja Katedral.

“Kira-kira dikawal 300-500 orang. Ada jemaat, jemaat luar kota yang mendaftar ikut, keluarga karyawan, dan para imam di Jawa Timur,” jelasnya.

Jenazah diperkirakan tiba di Kediri dan bisa dimakamkan pukul 13.00 WIB. “Pemakaman 13.00 WIB, tiba di Puhsarang Kediri, upacara pemakaman di sana. Karena sudah banyak jemaat di sana,” imbuhnya.

Ratusan jemaat yang mengawal kepergian jenazah Mgr. Vincentius, juga yang berdatangan saat disemayamkan di gereja, menurut Romo Agus jadi bukti bahwa mendiang dikenang begitu baik dan dicintai jemaat.

Sosoknya sendiri dimata Romo Agus, masih melekat di ingatan. Uskup yang humoris, dan selalu mengajarkan berbuat baik ke semua orang tanpa memandang agama, suku, juga ras.

“Bapak Uskup adalah seorang Uskup yang humoris, mengajar semua jemaat. Kritis untuk mampu memilih dan memilah situasi perkembangan dan meninggakan yang tidak baik. Pak Uskup juga orang yang rendah hati, sederhana dan sangat peduli dengan orang kesusahan. Tidak memandang suku, agama, dan warna kulit. Ia selalu minta semua berbuat baik menolong siapapun,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mgr. Vincentius menghembuskan napas terakhir, Kamis (10/8/2023) pukul 10.29 WIB, di ruang intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs