Jumat, 22 November 2024

Radial Road Berpotensi Dongkrak PDB Lontar, Mencapai Rp4,2 T dalam Empat Tahun

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Hery Pratono Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Universitas Surabaya (Ubaya) saat berada di Ubaya, Selasa (26/9/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Hery Pratono Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Universitas Surabaya (Ubaya) mengatakan, pembangunan radial road berpotensi mendongrak produk domestik bruto (PDB) Lontar Surabaya sebesar kurang lebih Rp4,2 triliun.

Angka tersebut didapatkan dari masuknya investasi dan keuntungan pada tahun keempat setelah radial road beroperasi.

“Jadi, radial road itu selain mengurai kemacetan, salah satunya bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” ucapnya dalam konferensi pers di Ubaya pada Selasa (26/9/2023).

Hery memprakirakan, radial road yang memiliki panjang 4,4 km atau jika dihitung dua arah memiliki panjang 8,8 km, akan muncul usaha baru estimasi sebesar 25 persen dari kawasan itu, atau sebanyak 220 usaha baru dalam jangka menengah.

Ia menghitung, setiap satu unit usaha jika diestimasikan Rp5 miliar, maka dari total 220 unit usaha, investasinya menjadi Rp1,1 triliun. Dan akan memiliki nilai tambah 5 persen atau sebesar Rp55 miliar.

Dari usaha tersebut, diestimasikan setiap satu unit usaha bisa menyerap tenaga kerja 3 orang. Sehingga total yang terserap mencapai 660 orang. Dari serapan tenaga kerja tersebut, memunculkan penambahan PDB sebesar Rp149 miliar.

“Nilai ini digabungkan dengan nilai tambah investasi sebesar Rp55 miliar, atau sama dengan PDB radial road sebesar Rp204 miliar di tahun kedua,” ucapnya.

Lebih lanjut, Herry memaparkan tentang pertumbuhan ekonomi jangka menengah radial road. Dengan rasio investasi terhadap PDB sebesar 25 persen dan nilai tambah 5 persen, maka PDB radial road dalam jangka menengah atau empat tahun mendatang mencapai Rp18,89 triliun.

Sedangkan untuk estimasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang, unit usaha diperkirakan bertambah menjadi 440. Hal tersebut berdampak pada nilai investasi yang naik dua kali lipat menjadi Rp11 triliun dengan nilai tambah 5 persen setiap tahunnya.

Kenaikan investasi, kata dia, seiring dengan serapan tenaga kerja, sehingga total PDB radial road di tahun keempat menembus angka Rp19,36 triliun.

Angka tersebut jika dibandingkan dengan PDB awal, maka ada peningkatan PDB Kelurahan Lontar sebesar kurang lebih Rp4,2 triliun dalam empat tahun mendatang.

“Radial road menjadi significant contributor dalam pertumbuhan ekonomi Surabaya di masa mendatang, seiring dengan semakin lancarnya akses yang mempercepat pergerakan barang dan jasa dari sisi waktu dan biaya serta menyerap banyak tenaga kerja,” ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, dalam penelitian yang dilakukan Ubaya tersebut, mencatat bahwa radial road juga menjawab adanya pemborosan biaya operasional akibat kemacetan. Yakni pengendara mobil bisa menanggung biaya dua kali lipat saat terjebak macet di Jalan Lontar.

Hal itu berdasarkan riset yang dilakukan pada Agustus 2023, yakni biaya operasional mobil yang terjebak macet di Lontar mencapai Rp12.937 per km. Sedangkan ambang batas atas tarif taksi online yang ditetapkan Pemerintah Jawa Timur melalui Kepgub Jatim Nomor 188/290/KPTS/013/2023 sebesar Rp6.500 per kilometer.

Sementara untuk respon masyarakat, sebanyak 70 persen masyarakat Lontar setuju dengan adanya pembangunan radial road. Sedangkan untuk 30 persen sisanya, masyarakat memiliki persepsi netral terkait dengan pembangunan jalan baru tersebut.

Oleh karena itu, dibangunnya radial road di kawasan Lontar, dapat mendorong penghematan biaya dan waktu bagi pengguna jalan.

Penelitian Ubaya tersebut, dilakukan dengan metodologi riset analisa kualitatif dan kuantitatif, menggunakan survei test drive dan survei wawancara, yang dilakukan kepada 30 responden yang tinggal di Jalan Raya Lontar pada 15-16 dan 19-20 Agustus 2023.

Perlu diketahui, radial road berada di Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Jawa Timur. Jalan sepanjang 4,4 kilometer ini menghubungkan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dengan Jalan Lingkar Luar Dalam Barat (JLDB). Juga mendukung kemudahan akses menuju ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Adapun manfaat utama pembangunan jalan ini adalah untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas yang diakibatkan oleh besarnya volume kendaraan di kawasan Jalan Raya Lontar. (ris/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs