Suasana duka menyelimuti Putat Jaya Timur C gang I Surabaya. Dua warganya di RW 12 RT 4, Titik Ristianti (55 tahun) dan Soekarnoto (56 tahun) turut jadi korban kecelakaan minibus dengan kereta api (KA) di Klakah Lumajang, Minggu (19/11/2023) malam.
Pantauan suarasurabaya.net, jenazah Titik Ristianti dimakamkan terlebih dulu sekitar pukul 08.50 WIB usai disalati warga di Musala Al-Bashir tak jauh dari rumah duka.
Isak tangis keluarga dan warga sekitar mewarnai pengantaran jenazah yang sudah dimasukkan keranda menuju tempat pemakaman sekitar.
“Baik (orangnya). Saya kos di depan rumahnya. Baik selama hidup suka menyapa,” kata Ajeng salah satu pelayat, Senin (20/11/2023).
Rombongan pengantar jenazah Titik belum kembali, warga sekitar harus kembali menyambut dengan duka kehadiran jenazah Soekarnoto.
“(Sukarnoto adalah) teman, sama Bu Titik itu satu SMA Indah Mardi dulu. Sudah tutup sekolahnya,” kata Ramayana, adik perempuan Sukarnoto.
Sekitar pukul 10.06 WIB jenazah Totok, sapaannya di kampung, selesai disalati dan dibawa ke ambulans untuk dimakamkan.
“Saya (jemput jenazah) ke Lumajang semalam jam satu dini hari sampai sana. Dapat info jam delapan malam,” ujarnya lagi.
Menurutnya, depan rumah Totok jadi titik kumpul seluruh rombongan sebelum naik minibus ke Banyuwangi, tujuan wisata.
“Berangkat Sabtu malam jam 23.00 WIB. Kakak saya sebelumnya gak pernah ikut reuni, kemarin kok ikut,” jelasnya.
Adapun kepergian Totok meninggalkan istri dan total tujuh anak. Menurut Cahyo Andrianto Ketua RW 12, kedua korban semasa hidupnya dikenal baik dan ramah pada tetangga. “Kami berduka banget gak menyangka,” tambahnya.
Berdasarkan informasi keluarga, tujuan rekreasi reuni SMA itu awalnya ke Malang namun berganti jadi Banyuwangi.
“Ada salah satu yang mengusulkan ke Banyuwangi. Semua menyepakati ke Banyuwangi,” imbuhnya.
Sementara Djuni Setiawan adik Titik Ristianti menyebut, kakaknya sering ikut reuni setiap jenjang sekolahan.
“Selama ini kan single parent kan berpikir positif. Sering temu kangen SD, SMP, SMA baru kali ini, kakak saya,” jelasnya.
Total ada dua anak laki-laki yang ditinggalkan Titik, meski keduanya sudah tidak tinggal bersama di rumah. (lta/bil/ham)