Jumat, 22 November 2024

Puluhan Korban Kebakaran Imbas Tetangga Bakar Bambu Mengungsi dalam Satu Ruangan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
33 dari total 42 warga korban kebakaran rumah di Surabaya mengungsi dalam satu ruangan balai RW, Sabtu (23/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Puluhan warga Jalan Kupang Gunung Tembusan II RT 5 RW 10, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya terpaksa harus saling berbagi tempat di satu ruangan pengungsian imbas insiden kebakaran yang menghanguskan total enam rumah.

Insiden yang terjadi Jumat (22/9/2023) siang tersebut bermula dari salah satu warga yang membakar sampah bambu kering. Tidak hanya menghanguskan empat rumah, tapi total seluruhnya enam bangunan dengan lebih dari satu lantai.

Bryan Ibnu Maskuwaih Lurah Putat Jaya menyebut, hingga Sabtu (23/9/2023) pagi total ada 33 warga yang mengungsi di satu ruangan Balai RW 10.

“Bangunan yang terbakar berjumlah enam. Dua rusak atapnya, empat rusak parah. Warga mengungsi mulai setelah kejadian. Terdata di awal ada 42 jiwa, tapi sebagian sudah diambil saudaranya. Pagi terakhir tadi 33 orang,” terangnya ditemui suarasurabaya.net pada Sabtu siang.

Bryan Ibnu Maskuwaih Lurah Putat Jaya, Sabtu (23/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net
Bryan Ibnu Maskuwaih Lurah Putat Jaya, Sabtu (23/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Hingga kini belum ada rencana relokasi warga ke tempat lain. Selain menunggu rumah diperbaiki atau dibangun ulang.

“Sampai rumah dibangun kembali. (Langkah Pemkot) penanganan pascakejadian prioritas ke warga, karena ada dewasa, lansia, balita, kita coba sediakan tempat yang nyaman. Sambil nunggu perbaikan. Yang jelas, ini warga masih tetap di sini,” bebernya.

Pantauan suarasurabaya.net di lokasi, balai RW 10 yang berukuran sekira 6 x 4 meter itu cukup padat untuk 33 orang.

Satu dengan lainnya hanya berjarak terbatas ditambah beberapa barang kasur tipis untuk tidur, juga sebagian gunungan pakaian bantuan maupun milik pengungsi.

“Warganya minta di sini. Lebih dekat (dengan rumahnya). Sebenarnya kita siapkan tiga ada di Pasar Burung, Balai RW 1, dan Sentra Wisata Kuliner (SWK) sekitar. Tapi warga nyaman di sini karena warga saling membantu,” jelasnya.

Dokter Nurul Atfianah Kepala Puskesmas Putat Jaya, Sabtu (23/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sementara dokter Nurul Atfianah Kepala Puskesmas Putat Jaya menyebut, ada sekitar sepuluh orang dengan kondisi kesehatan menurun tapi masih dalam batas wajar dan terus dipantau petugas medis.

“Kesehatannya alhamdulillah baik sudah kami periksa sejak kemarin. Ada satu yang pulang dari rumah sakiy tapi belum sembuh benar, sudah saya beri obat. Sudah dikondisikan obat-obat yang dibutuhkan saya evaluasi sudah membaik. Hanya syok,” jelasnya.

Dia memastikan sudah menerjunkan beberapa tim medis untuk kesehatan lingkungan hingga psikolog untuk mengatasi trauma para pengungsi.

“Kami sudah berikan semangat, jaga kondisi, jangan sampai sakit dan kebersihan lingkungan biar gak diare dan gatal. Nanti kami koordinasi dengan Pak Lurah mungkin ada tempat relokasi lain,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran imbas bakar bambu kering di Putat Jaya menghanguskan empat rumah berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya kemaring siang.

Terpisah, Kompol Eko Cipto Mangko Kapolsek Sawahan membenarkan M, salah satu warga yang membakar bambu kering hingga apinya merambat dan menghanguskan enam rumah, sedang diperiksa.

“Iya betul (dimintai keterangan),” jelas Eko dihubungi suarasurabaya.net.

Namun menurut Eko para korban yang rumahnya terbakar sepakat tidak melanjutkan proses hukum untuk M.

“Untuk pelaku sudah kita periksa namun dari pihak pemilik rumah-rumah yang terbakar tidak ingin melanjutkan proses hukumnya,” tandasnya. (lta/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs