Jumat, 22 November 2024

Puluhan Brimob yang Soraki Jaksa di Sidang Kanjuruhan Diusir Security

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Puluhan brimob yang menjaga jalannya sidang Kanjuruhan di PN Surabaya, Selasa (14/2/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pengamanan ketat puluhan brimob di depan ruang sidang Cakra, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mewarnai sidang ke-12 Tragedi Kanjuruhan, Selasa (14/2/2023). Pemandangan ini baru terlihat setelah deretan sidang Kanjuruhan yang telah berlangsung selama ini.

Puluhan brimob berseragam itu terlihat sudah memadati jalanan penghubung ruang sidang menuju ruang jaksa dan ruang tunggu PN Surabaya,

Pantauan suarasurabaya.net sebelum pukul 12.00 WIB saat sidang diskors majelis hakim, awalnya mereka hanya berjaga tanpa barisan rapi, terlihat hanya berdiri saling berhimpitan satu sama lain. Sesekali jalan dibuka di tengah demi jalur lewat pengunjung sidang maupun jaksa dan saksi.

Kemudian sidang digelar lagi pukul 13.00 WIB dengan lanjutan pemeriksaan tiga saksi manajemen dan ofisial Persebaya untuk tiga polisi terdakwa Kanjuruhan yang sudah sejak pagi dimintai keterangan.

Sidang berakhir pukul 15.00 WIB, majelis hakim kembali melakukan skors untuk jeda salat Asar.

Sekitar pukul 15.40 WIB, sejumlah pengunjung mulai memasuki ruang sidang lagi. Belasan tempat duduk terisi penuh pengunjung hingga beberapa lainnya harus berdiri.

Tak lama setelah itu beberapa pengacara terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terlihat memasuki ruang sidang.

Samar terdengar sorakan puluhan Brimob ketika jaksa masuk, hingga Rahmat Hary Basuki salah satu jaksa terlihat menegur satu pengacara tiga polisi yang masih ada di pintu masuk.

“Saya laporkan. Ini sudah gak kondusif,” kata Hari ke pengacara.

Tak lama setelah itu, giliran tiga terdakwa dan disusul saksi ahli pidana masuk juga disoraki serupa.

Sejumlah security PN Surabaya nampak langsung mengambil sikap. Puluhan Brimob itu diminta tidak teriak-teriak.

“Tolong jangan teriak-teriak sidangnya bukan sidang ini (Kanjuruhan) aja,” kata salah satu security.

Namun puluhan Brimob itu tak mengindahkan imbauan security. Mereka menyorakkan jargon serupa beberapa kali.

“Brigade, brigade, brigade,” sorak mereka.

“Siap Pak,” ujar mereka saling menyahut satu sama lain sambil tersenyum.

Beberapa detik setelahnya, security lain menyusul dan meminta pimpinan atau komandan Brimob mengondisikan pasukannya. Baru puluhan Brimob itu bergeser ke ruang tunggu dekat ruang tahanan untuk mendapat pengarahan pimpinannya.

Endi iki komandane (mana ini komandannya),” ujar security.

Kombes Pol Dirmanto Kabid Humas Polda Jatim saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu dan mengarahkan ke Polrestabes Surabaya.

“Ke Polrestabes atau Humas ya. Karena saya ada giat di Malang,” kata Dirmanto.

Terpisah Kompol Muhammad Fakih Kasi Humas Polrestabes Surabaya menjelaskan, puluhan Brimob dikerahkan mengamankan depan ruang sidang karena melaksanakan pengamanan pagar betis. Ia beralasan, pengamanan itu dilakukan imbas jumlah pengunjung lebih banyak dari biasanya.

“Tadi pada saat jaksa kemudian lawyer keluar, Brimob melakukan pagar betis karena banyak pengunjung dan antrean akhirnya itu tadi, bukan diusir sama Satpam kan dia pengamanan. Dari pengunjung tadi ada yang diingatkan hakim jangan ramai jangan berisik,” kata Fakih.

Pantauan suarasurabaya.net tak hanya sidang hari ini, tapi beberapa kali sebelumnya ruang sidang juga penuh, bukan pengunjung tapi awak media dan polisi berpakaian preman.

Sementara pemeriksaan hari ini, memang ada beberapa Bonek, Cak Conk pentolan Bonek hadir menemani manajemen dan ofisial Persebaya yang diperiksa sebagai saksi. Suara-suara menyemangati saksi yang memberi keterangan sempat dilontarkan di tengah sidang hingga majelis hakim menegur.

Fakih menyebut, tidak ada perintah kepada puluhan Brimob untuk bersorak-sorak setiap kali jaksa, saksi, maupun terdakwa lewat.

“Gak ada (perintah) tadi, pak kasat intel di situ itu pada saat keluar sidang jaksa dan lawyer mereka pengaman pagar betis karena ramai banyak yang teriak-teriak juga. Bukan diusir. (Pengamanan pagar betis karena) lawyer dan jaksa keluar itu. Tadi karena pengunjung banyak,” imbuhnya.

Anak Agung Gede Pranata Wakil Humas Pengadilan Negeri Surabaya, mengakui sempat mendengar sorakan-sorakan Brimob yang mengaku sedang pengamanan.

“Setelah ini semua pihak diminta menaati tata tertib di lingkungan PN Surabaya. Karena ketertiban di Pengadilan Negeri Surabaya itu tidak hanya perlu dilakukan di ruang sidang, tapi di semua lingkungan, sudut-sudut, dan sebagainya,” pungkasnya.

Salah satu anggota Brimob yang ditemui suarasurabaya.net di dalam ruang sidang menyebut, sorakan brigade itu berarti pemberian semangat. Pasukan yang tak mau disebut identitasnya itu tidak menjelaskan semangat pada pihak mana yang dimaksud.(lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs