Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) berhasil mencatatkan keempat program studi naungannya masuk dalam jajaran nomor satu di Indonesia, yakni Ekonomi Islam, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, dan Manajemen.
Dian Agustia Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair menyatakan, peningkatan dan akselerasi tersebut merupakan buah dari kinerja dan kolaborasi semua pihak. Baik dosen, tendik, mahasiswa, hingga alumni yang banyak menelurkan prestasi dan kreasi.
“Terdapat peningkatan kinerja untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair. Tapi, gembira ini harus didampingi peningkatan kinerja di tahap berikutnya. Tentu saja, mempertahankan lebih butuh effort daripada mencapai,” ucapnya pada Selasa (28/3/2023).
Ia menjelaskan, Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) 2023 by Subject, yang merupakan lembaga pemeringkat program studi di kampus seluruh dunia, menempatkan bidang Accounting & Finance serta Economics & Econometrics FEB UNAIR bertengger di posisi pertama di Indonesia, serta diikuti oleh bidang Business & Management Studies posisi ketiga di Indonesia, yang ditahun sebelumnya berada di posisi keempat.
Selain itu, di posisi dunia, kata dia, akselerasi pesat juga terlihat, yakni bidang Accounting and Finance menempati posisi 101-150 dunia yang sebelumnya diperingkat 201-250. Kemudian, Economics and Econometrics diposisi 201-250 yang sebelumnya pada 251-300, dan Business and Management Studies pada posisi 251-300 yang sebelumnya pada posisi 201-350 dunia.
“Tanpa disadari, rekan-rekan mahasiswa berkontribusi dalam capaian ini. Sekarang bagaimana kita meningkatkan kinerja. Seperti Pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat. Kita akan jalan bareng,” tambahnya.
Ia menjelaskan, pada penilaiannya, QS WUR by Subject menetapkan enam indikator yang harus dipenuhi, yakni academic reputation, employer reputation, faculty student ratio, citations per faculty, international faculty, serta international students.
“Di riset ini, kami memiliki target setiap tahunnya yang cukup lumayan dan diharapkan orientasi untuk publikasi risetnya itu tidak di Q4, Q3 tapi masuk di Q1, Q2. Tentu saja ini berdampak positif untuk sitasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemaksimalan mahasiswa untuk melakukan aktivitas outbound dan inbound akan terus dimaksimalkan, yakni untuk meningkatkan proses internasionalisasi yang digencarkan. Selain itu, pembinaan prestasi mahasiswa dari beragam tingkatan juga akan terus digenjot untuk pengembahan mahasiswa.
“Suasana akademik inilah yang sedang kita bangun. Semuanya tidak lepas dari atmosfer universitas. Karena kebijakan dari universitas, semuanya, di Smart University itu mendukung pada pencapaian ranking,” ucapnya.
Ke depan, menurutnya, tantangan akan lebih berat. Oleh karena itu, ia akan terus menekankan kolaborasi dan saling bersinergi yang merupakan kunci utama dan sesuai dengan motto, sinergi dengan hati.
“Harapannya, dalam setiap langkah dan pencapaian kontribusi semua pihak dapat saling mengisi,” pungkasnya.(ris/iss)