Jumat, 22 November 2024

Prihatin Pengeboman RS di Gaza, Putin Serukan Segera Pengakhiran Konflik lewat Negosiasi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Vladimir Putin Presiden Rusia. Foto : Reuters

Vladimir Putin Presiden Rusia menyebut pengeboman di sebuah rumah sakit di Gaza yang merengut setidaknya 500 korban jiwa sebagai sebuah petaka mengerikan, yang menunjukkan bahwa konflik harus segera diakhiri melalui negosiasi.

“Mengenai serangan terhadap rumah sakit, tragedi yang terjadi di sana adalah peristiwa yang mengerikan. Ratusan orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka tentu saja merupakan sebuah malapetaka,” kata Putin usai melakukan pembicaraan dengan Xi Jinping Presiden China di Beijing, seperti dikutip Reuters, Rabu (18/10/2023).

Sebelumnya, para pejabat Palestina menyalahkan serangan udara Israel atas ledakan di rumah sakit Al-Ahli al-Arabi, yang merengut lebih 500 korban jiwa.

Di sisi lain, Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan militan Jihad Islam Palestina, yang kemudian dibantah oleh kelompok itu.

“Saya sangat berharap ini akan menjadi sinyal bahwa kita perlu mengakhiri konflik ini sesegera mungkin. Bagaimanapun, kita perlu fokus pada kemungkinan memulai beberapa kontak dan negosiasi,” lanjut Putin.

Sebelumnya, Rusia yang punya hubungan dengan Iran, Hamas, negara-negara besar Arab serta dengan Palestina dan Israel, telah berulang kali menyebut Amerika Serikat dan Barat telah mengabaikan perlunya negara Palestina merdeka, sesuai perbatasan tahun 1967.

Adapun Putin pada, Senin (16/10/2023), telah berbicara dengan Ebrahim Raisi Presiden Iran, Bashar al-Assad Presiden Suriah, Abdel Fattah al-Sisi Presiden Mesir, Mahmoud Abbas Presiden Otoritas Palestina, dan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel.

Dalam berbagai pembicaraan tersebut, Putin menegaskan sebuah kesan bahwa tidak ada satupun negara yang menginginkan konflik tersebut semakin meningkat.

“Saya mendapat kesan bahwa tidak seorang pun ingin hal ini terus berlanjut, konflik akan semakin berkembang dan situasi akan semakin memburuk,” kata Putin.

“Menurut pendapat saya, para pemain utama beberapa pada dasarnya tidak mau, beberapa takut akan sesuatu. Tetapi saya mendapat kesan bahwa praktis tidak ada pemain yang siap untuk mengembangkan konflik dan mengubahnya menjadi perang skala besar,” lanjutnya.

Putin juga mengatakan dia telah mendiskusikan situasi tersebut dengan Xi. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs