Yevgeny Prigozhin kepala tentara bayaran (Wagner Group) Rusia dimakamkan diam-diam di sebuah pemakaman di pinggiran kota St Petersburg pada Selasa (29/8/2023).
Pemakaman itu berlangsung jauh dari sorotan media dan sangat kontras dengan gayanya yang kerap memublikasikan diri yang menaikkan reputasinya, baik di Rusia maupun negara-negara lain, sebagai orang yang kejam sekaligus ambisius, melansir Antara.
Dikabarkan sebelumnya, bahwa dirinya meninggal karena mengalami kecelakaan pesawat yang masih belum diketahui penyebabnya. Prigozhin bersama dua orang tangan kanannya, termasuk di antara 10 orang yang tewas ketika jet pribadi Embraer Legacy 600 miliknya jatuh di sebelah utara Moskow pada 23 Agustus lalu.
Dirinya meninggal dunia dua bulan setelah melancarkan pemberontakan singkat terhadap elite pertahanan Rusia yang merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Vladimir Putin.
Kerahasiaan seputar pemakaman Prigozhin membuat prosesi pemakaman tersebut gagal menjadi sorotan publik untuk menunjukkan dukungan besar kepada dirinya, walaupun dikenal brutal tetap dikagumi oleh sejumlah kalangan di Rusia.
Untuk diketahui, pemberontakan Wagner Group terhadap militer Rusia beberapa waktu lalu ditunjukkan dengan menembak jatuh sejumlah pesawat Rusia hingga menewaskan pilotnya.
Putin awalnya menyebut Prigozhin sebagai pengkhianat karena pemberontakannya membuat Rusia terlihat sedang perang saudara di mata dunia, tapi kemudian dia membuat kesepakatan dengan Prigozhin untuk meredakan krisis.
Sehari setelah kecelakaan pesawat itu, Putin berbelasungkawa kepada keluarga para korban dan mengaku sudah lama mengenal Prigozhin, sejak tahun-tahun penuh kekacauan pada awal 1990-an.
“Dia seorang pria dengan nasib yang sulit, dia membuat kesalahan serius dalam hidup,” ujar Putin dalam keterangannya saat mendefinisikan Prigozhin. (fra/iss)