Jumat, 22 November 2024

Presiden RI-PM Kamboja Bahas Isu Ketahanan Pangan dan Perlindungan WNI

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI, siang hari ini, Senin (4/9/2023), menerima kunjungan kenegaraan Hun Manet Perdana Menteri Kamboja, di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden RI, siang hari ini, Senin (4/9/2023), menerima kunjungan kenegaraan Hun Manet Perdana Menteri Kamboja, di Istana Merdeka, Jakarta.

Kunjungan itu masih satu rangkaian agenda Perdana Menteri Kamboja dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, di Jakarta, tanggal 5-7 September 2023.

Dalam pidato sambutannya, RI 1 mengucapkan selamat atas pelantikan Hun Manet sebagai PM Kamboja menggantikan Hun Sen ayahnya, akhir Agustus lalu.

Kemudian, Jokowi mengapresiasi kesediaan Kamboja memenuhi keinginan Indonesia mengimpor beras sebanyak 250 ribu ton tiap tahun.

“Sebaliknya, Indonesia siap mendukung penguatan infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk dan berbagai pelatihan bidang pertanian,” ujar Presiden RI.

Pertengahan Agustus lalu, Dith Tina Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kamboja menyatakan kesiapannya memasok beras untuk memperkuat cadangan pangan Indonesia.

Lalu, Indonesia dan Kamboja sepakat merevisi nota kesepahaman perdagangan beras kedua negara, dengan volume 250 ribu ton per tahun selama empat tahun.

Sekadar informasi, Kamboja mengekspor sejumlah varietas beras ke 52 negara di seluruh dunia, seperti beras aromatik premium, beras fragrant, beras long-grain (butir panjang), beras pratanak dan beras organik.

Tahun ini, Federasi Beras Kamboja (CRF) menargetkan bisa mengekspor sebanyak 750 ribu ton beras ke berbagai negara.

Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI mengatakan, dalam pertemuan itu juga ada penandatanganan nota kesepahaman pertanian antara Menteri Pertanian kedua negara.

“Di dalam diskusi juga kedua pemimpin Indonesia Kamboja bicara mendorong kerja sama antara BUMN Indonesia dengan BUMN Kamboja,” ucapnya.

Selain itu, kedua pemimpin negara juga membahas mengenai pentingnya penguatan kerja sama untuk memberikan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), utamanya para yang menjadi korban penipuan daring (online scam).

“Bapak Presiden mengatakan dari Januari-Juli tahun ini, 777 kasus ditangani di Kamboja, 515 di antaranya terkait online scam. Oleh karena itu Bapak Presiden menekankan pentingnya penguatan kerja sama para penegak hukum,” jelasnya.(rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs