Jumat, 22 November 2024

Polri Gelar Kursus Manajemen Pengamanan Stadion Diikuti 66 Peserta

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi Asisten Operasi (Asops) Kapolri didampingi pengajar dari Converty University Inggris, memberikan keterangan pers terkait pembukaan khursus manajemen pengamanan stadion, di Jakarta, Rabu (25/1/2023). Foto: Antara/Divisi Humas Polri

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar kursus manajemen pengamanan stadion yang diikuti sebanyak 66 peserta.

Kegiatan yang berlansung mulai Rabu (25/1/2023) sampai 2 Februari mendatang itu, diikuti peserta dari personel polisi, PSSI, perwakilan klub bola, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Irjen Pol. Agung Setyo Imam Effendi Asisten Operasi (Asops) Kapolri mengatakan, kursus itu untuk menjawab pertanyaan publik soal transformasi persepakbolaan Indonesia.

“Polri menyelenggarakan kursus ini pertama tujuannya adalah meningkatkan kemampuan dan kompetensi Polri terutama penyelenggaraan (pertandingan) maupun nanti pelaksanaan di lapangan bisa kemudian memiliki kompetensi yang baik,” kata Agung dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, seperti dilansir Antara.

Agung menyebut, dalam kegiatan selama sembilan hari di Hotel Century, Jakarta, peserta mendapatkan materi dari pengajar yang berasal dari Conventry University Inggris.

Transformasi pengetahuan dari tim pemateri diharapkan bisa membawa pengetahuan dan skill tambahan bagi penyelenggara. Karena, saat ini penyelenggaraan pengamanan dan keselamatan pertandingan menjadi hal yang sangat penting.

“Kami semua hadir di sini untuk sama-sama meningkatkan kapasitas manajemen pengamanan stadion dan pertandingan,” katanya.

Mantan Kapolda Riau tu menambahkan, Polri sudah mulai menata penyelenggaraan pengamanan dan keselamatan pertandingan dengan mengeluarkan peraturan kepolisian (Perpol) Nomor 10 tahun 2022, tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.

Menurut Agung, pertandingan yang baik sejatinya bisa dinikmati. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang mewadahi kompetisi Liga 1,2 dan 3.

Selain itu, Polri juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), terkait penyelenggaraan penataan stadion dalam konteks konstruksinya yang baik.

Kemudian bersama Kemenkes untuk memastikan penyelenggaraan sepakbola tidak berisiko kepada hal terkait kesehatan maupun kematian.

“Itu terkait bagaimana penyelenggaraan manajemen keselamatan dan keamanan menjadi kami utamakan ke depannya,” kata Agung.

Prof John Cudihy salah satu pemateri mengatakan, materi yang disampaikan dalam kursus fokus untuk pembenahan sepak bola di Indonesia agar dirasakan aman. Serta, penyelenggara dapat mengetahui standar pengamanan skala nasional maupun internasional.

“Pelatihan ini bertujuan agar dalam manajemen pengamanan di stadion dapat berjalan dengan baik, terutama bagi penonton pertandingan saat menyaksikan pertandingan agar dapat merasa aman dan nyaman,” katanya.

John menuturkan, tim pemateri akan memaksimalkan sharing ilmu soal manajemen pengamanan yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi resiko yang mengancam atau tidak diinginkan di lapangan.

“Suatu tantangan bagi kami dalam membantu proses pengelolaan pengamanan sepak bola di Indonesia agar dapat menjadi lebih baik ke depannya,” kata John. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs