Jumat, 22 November 2024

Polling Suara Surabaya: Masyarakat Cenderung Masih ke Perpustakaan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Hasil Wawasan Polling Suara Surabaya Media terkait apakah masyarakat masih berkunjung ke perpustakaan atau tidak. Foto: Bram Grafis suarasurabaya.net

Hari ini 14 September diperingati sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Hal ini ditetapkan melalui surat Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 020/A1/VIII/1995 pada 11 Agustus 1995. Permintaan itu kemudian dikabulkan mendiang Soeharto mantan presiden dengan meresmikannya 14 September 1995.

Penetapan Hari Kunjung Perpustakaan bertujuan mendorong minat orang untuk datang ke perpustakaan serta meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia.

Sementara Khofifah Indar Parawansa Gubernur berkomitmen menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan jumlah perpustakaan terakreditasi terbanyak di Indonesia pada tahun lalu.

Bagaimana dengan Anda? Masihkah Anda ke perpustakaan?

Dalam diskusi di program Wawasan Polling Suara Surabaya pada Kamis (14/9/2023) pagi, sebagian besar publik cenderung masih ke perpustakaan.

Dari data Gatekeeper Radio Suara Surabaya, dari 19 pendengar yang berpartisipasi, sembilan di antaranya (47 persen) menyatakan masih ke perpustakaan. Sedangkan sepuluh lainnya (53 persen) menyatakan tak lagi ke perpustakaan.

Lalu dari data di Instagram @suarasurabayamedia, sebanyak 41 voters (55 persen) menyatakan masih ke perpustakaan. Sedangkan sedangkan 34 voters (45 persen) menyatakan sudah tak lagi ke perpustakaan.

Tiat. S. Suwardi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim mengatakan, perpustakaan masa kini sudah bertransformasi sangat jauh dengan zaman dulu.

“Dulu perpustakaan hanya untuk meningkatkan gemar membaca dan mengurangi buta huruf. Sekarang Masyarakat datang tak hanya membaca, tapi juga mendapatkan pelatihan sehingga meningkatkan mutu ekonomi,” ungkap Tiat ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Kamis pagi.

Tiat menuturkan bahwa perpustakan di Jatim terbuka untuk masyarakat. Selama di perpustakaan masyarakat bisa belajar bahkan mendapatkan pelatihan tentang banyak hal.

“Misalnya untuk masyarakat perkotaan ada pelatih hidroponik. Kegiatannya rutin dan ada jadwalnya. Sehingga masyarakat bisa mengikuti,” terang Tiat.

Tiat tak menampik ada penurunan pengunjung saat pandemi Covid-19 lalu. Namun, ketika pandemi usai dan situasi mulai normal, jumlah pengunjung perpustakaan Jatim pun merangkak.

“Selama Januari-Agustus rata-rata sekitar 118 orang per hari datang ke Perpustakaan Jatim,” terang Tiat.

Tiat juga berkonsultasi dengan pusat serta berkolaborasi dengan daerah. Apalagi ada ribuan perpustakaan di Jatim yang masih eksis hingga saat ini.

“Langkah pertama adalah bagaimana supaya masyarakat datang, jadi kami tingkatkan sarana dan prasarana.

Kami sediakan buku offline maupun buku digital. Kami juga membuat ruangan tak hanya berisi bangku. Namun juga ada co-working space. Selain itu juga ada sarana untuk difabel,” ungkapnya.

Tak cukup sampai di situ saja, Tiat mengungkapkan jika pihaknya menyediakan layanan drive thru. Tujuannya untuk mempermudah masyarakat yang akan meminjam buku.

“Sekarang kami sedang optimalkan pelestarian naskah kuno. Ada sekitar 1,332 naskah kuno yang digitalisasi,” terang Tiat.

Tak mau kalah dengan Jatim, Surabaya dinobatkan sebagai barometer kota literasi oleh Perpusnas pada 2022 lalu.

Mia Santi Dewi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Surabaya mengungkapkan, pihaknya terus berusaha untuk mengangkat image perpustakaan.

“Supaya perpustakaan tidak hanya dikenal sebagai suatu ruangan dengan rak-rak buku yang membosankan. Kami juga mencoba membuat perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan. Menjadi tempat kita mencari informasi, bukan hanya tempat membaca,” jabar Mia saat on air di Radio Suara Surabaya.

Untuk menjaga relevansi di era digital, pelayanan di perpustakaan Surabaya tak hanya untuk membaca buku. “Kami memiliki layanan mulai dari English corner, Korea corner, braille corner, bahkan ada disleksia corner. Jadi kita bisa melakukan banyak hal di perpustakaan. Tidak melulu hanya membaca,” terangnya Mia. (saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs