AKBP Febri Isman Jaya Kapolres Bangkalan mengungkap asal ditemukannya peluru yang diduga jadi pemicu ledakan di Jalan Kamal, Bangkalan Madura, pada Jumat (29/12/2023) hingga menyebabkan enam bangunan lebih rusak.
Peluru yang diduga masih aktif itu awalnya berada di kedalaman laut wilayah Madura. Kata Febri, ada empat orang yang menyelam dan mengambilnya dari dasar laut.
“Yang empat itu mengambil barang itu ke laut,” kata Febri waktu ditemui di sela olah TKP.
Kemudian empat orang itu menjualnya ke salah satu orang pengepul. Yang selanjutnya dibeli lagi oleh dua orang yang tempat tinggalnya berada di lokasi kejadian.
Pantauan suarasurabaya.net salah satu lokasi yang paling sering disusuri oleh Tim Gegana adalah tempat pengepul barang-barang bekas. Tempat itu diduga adalah milik dari dua orang pembeli terakhir.
“Pengepul tadi menjual lagi kepada seseorang. Dua orang yang menampung di sini (lokasi TKP),” ujar Febri.
Kini tujuh orang tersebut telah diamankan pihak kepolisian. Meski begitu Febri tidak menjelaskan status mereka, apakah sebagai saksi atau tersangka dalam kasus ini.
Sebab, petugas kepolisian masih terus mencari bukti-bukti lain di lokasi TKP untuk menyelidiki kasus ini.
“Iya ini masih olah TKP dari teman-teman Gegana Brimob, tim Inafis maupun Bidlabfor Polda Jatim,” ujar Febri.
Selain itu Tim Gegana telah mengamankan tiga selongsong peluru setelah menyusuri seluruh area TKP. Salat satu peluru yang diamankan terpental hingga ke dasar laut sesaat setelah terjadi ledakan.
Namun Kapolres Bangkalan belum bisa memberi keterangan terkait jenis selongsong peluru yang diduga menjadi pemicu ledakan di Jalan Kamal.
“Kalau jenisnya belum kita pastikan. Yang jelas menyerupai peluru. Ada selongsong, ada seperti itu. Nanti dari tim inafis maupun Gegana yang akan menyampaikan terkait jenis pelurunya seperti apa,” tutur Febri.(wld/iss)