Hampir satu jam kemacetan terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basra) Surabaya akibat massa aksi buruh melakukan orasi di tengah jalan, Kamis (30/11/2023) sore.
AKBP Arif Fazlurrahman Kasat Lantas Polrestabes Surabaya menyayangkan aksi pengunjuk rasa ini yang dinilai merugikan masyarakat.
“Sangat kita sesalkan aksi penyampaian pendapat, namun merugikan masyarakat lainnya,” kata Arif ditemui di Pos Lantas Basuki Rahmat.
Arif mengimbau kepada pengguna jalan lain yang mengarah ke pusat Kota Surabaya supaya mencari jalur alternatif karena Jalan Basuki Rahmat tidak bisa dilintasi.
“Masyarakat yang mengarah utara harap mengambil jalur alternatif ke wilayah Timur atau Barat. Dari TL Pandegiling, TL Kartini, maupun TL Polisi Istimewa,” katanya.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya itu menyebut, kepadatan di Jalan Basuki Rahmat terjadi sekitar 40 menit atau hampir satu jam.
Pihak polisi telah berupaya untuk berkompromi dengan koordinator lapangan aksi supaya tidak melakukan orasi di Jalan Basuki Rahmat, namun hasilnya nihil.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak korlap namun sampai sekarang tidak diindahkan. Artinya ini sangat menganggu aktivitas ekonomi dan kepentingan masyarakat lainnya,” jelas Arif.
Sementara itu Said Iqbal Ketua Umum Partai Buruh yang ikut demo di Surabaya hari ini menyatakan, bahwa aksi ini merupakan langkah awal melakukan mogok nasional.
Aks hari ini diikuti elemen gerakan serikat buruh di antaranya, KSPSI AGN, KSPI, KBPI, dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia.
“Turun ke jalan, kami menyebutnya mogok nasional awalan. Di mana buruh keluar dari pabrik, belum total, nanti ada mogok nasional lanjutan, sambil menunggu keputusan Gubernur Jatim, terkait dengan UMK yang dituntut serikat buruh, didukung partai buruh, sebesar 15 persen,” tutur Said Iqbal. (wld/bil/ham)