Sabtu, 23 November 2024

Polisi Sebut CCTV Sekolah di Menganti Gresik Sudah Tidak Aktif Saat Kejadian SAH Dicolok

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi CCTV.

Polres Gresik menggelar konferensi pers hari ini terkait update perkembangan kasus SAH (8 tahun) siswi di SD Menganti, Gresik yang dicolok tusuk bakso. Termasuk hasil uji laboratorium forensik (labfor) CCTV di sekolah itu.

AKBP Adhitya Panji Anom Kapolres Gresik menyebut, CCTV di SDN itu sudah tidak aktif waktu SAH dicolok tusuk bakso hingga hampir buta diduga oleh kakak kelasnya.

Menurut hasil analisa forensik terhadap DVR, CCTV itu disebut terakhir aktif pada 1 Juni 2023. Sedangkan peristiwa penusukan terhadap SAH terjadi 7 Agustus 2023.

“Hasil dari CCTV dari tim labfor menyatakan bahwa CCTV tersebut aktif terakhir pada tanggal 1 Juni 2023. Dan setelah itu, CCTV recorder sudah mati dan tidak merekam aktivitas elektronik,” kata Adhitya di Mapolres Gresik, Kamis (21/9/2023).

Kata Adhitya CCTV sekolah itu baru diaktifkan lagi pada 18 Agustus 2023. Sehingga dalam periode 1 Juni-18 Agustus, polisi tidak menemukan file hasil perekaman, termasuk jejak penghapusan data di dalamnya.

“Sehingga dari 1 Juni sampai 18 Agustus, CCTV tidak merekam aktivitas di sekolahan. Jadi kalau DVR itu dihapus, log file-nya akan tetap ada, ini sama sekali tidak ada,” ucapnya.

Untuk itu, guna menentukan langkah penyelidikan selanjutnya, polisi bakal melakukan gelar perkara lebih dulu. Polisi juga akan menambah keterangan dari sejumlah saksi.

Berdasarkan kronologi yang dihimpun pihak kepolisian, Adhitya menjelaskan bahwa peristiwa yang dialami SAH ini terjadi saat korban menyaksikan lomba 17 Agustusan di sekolahnya.

Ketika itu SAH tiba-tiba dipanggil dan ditarik oleh anak laki-laki ke sebuah lorong antara ruang guru dan gerbang timur sekolahnya. Dia dimintai uang, namun korban tak memberinya.

Pelaku kemudian mengambil tusukan bakso di lantai, dan menusuk mata kanan korban sebelum akhirnya lari. Atas kejadian tersebut korban mengalami penurunan pengelihatan.

Namun, menurut hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) RS PHC Surabaya, menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda kekerasan kepada SAH.

Sementara dr. Bambang Tuharianto selaku Dokter Spesialis Mata RSUD Ibnu Sina Gresik menyebut memang ada penurunan penglihatan pada SAH.

“Jadi memang ada penurunan fungsi penglihatan, kemudian dari pemeriksaan makro tidak kami temukan luka, bekas darah atau kelainan apapun,” kata Bambang dalam kesempatan yang sama. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs