Polisi memastikan tidak ada rencana penyekatan saat malam Tahun Baru di Kota Surabaya, kecuali kalau tiba-tiba muncul konvoi atau arak-arakan.
AKBP Wibowo Kabag Ops Polrestabes Surabaya menyebut, wacana penyekatan nantinya bersifat situasional.
“Situasional. Imbauan ke warga mari kita jaga Surabaya tetap aman dan kondusif. Langkah preventif tetap disiapkan. Tapi tidak dilakukan kaku,” katanya, Sabtu (30/12/2023).
Nantinya, kalau memang ditemukan rombongan konvoi masuk melalui perbatasan kota, maka langsung dilakukan penyekatan.
“Petugas apa bila malam Tahun Baru misal Bundaran Waru disiapkan personel, kalau landai gak ada (penyekatan). Tapi kalau ada konvoi dari Sidoarjo atau luar kota mau masuk Surabaya, langsung dilakukan penyekatan,” tambahnya.
Pemantauan itu, lanjut Wibowo, selain akan dilakukan di perbatasan kota, juga di jalur protokol.
“Kita bagi penyekatan batas kota, tengah kota dan bbrp ruas protokol dilajukan rekayasa atau pola melihat situasi dan dinamika kegiatan mayssrakat. Update terus kegiatan masyarakat,” bebernya.
Kabag Ops menambahkan, total ada 2.500 personel gabungan kepolisian dan instansi pemerintah untuk mengamankan pos pengamanan sejak Natal hingga Tahun Baru selesai.
“Pengamanan Nataru sekitar 2.500 personel dibantu dari polda, brimob, TNI, instansi terkait, dinkes, BPBD, damkar, beberapa ormas, banser, kita minta bantu pengamanan di beberapa gereja,” tuturnya.
Sementara itu, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan sudah mengecek beberapa pos pengamanan yang diisi 20 petugas gabungan. Ia minta semua mengoptimalkan kondusifitas Surabaya. (lta/bil/ipg)