Polda Jawa Timur (Jatim) menampik adanya dugaan permainan dalam pengungkapan kasus penyelundupan 100 kilogram narkoba jenis sabu-sabu di wilayah Jatim.
Dugaan permainan itu bermula dari unggahan di akun instagram Ahmad Sahroni Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang menyebut ada pengungkapan temuan 100 kilogram sabu-sabu di Jatim yang tidak disampaikan ke publik.
Dalam unggahannya itu, Sahroni juga memention akun instagram Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri, Joko Widodo Presiden, dan Mahfud MD Menko Polhukam.
“ni berita kl sampe bener tp ga di Buka secara transparan sih bener2 di duga ada permainan nih , @listyosigitprabowo pak kapolri mohon perhatian khusus tentang Ini pak. @jokowi pak presiden Dwiling time di Jawa Timur terhambat Pak presiden,. @mohmahfudmd pak menko Ijin ini ada dugaaan permainan penangkapan Narkoba yg ga terekspose di jawa timur, mohon perhatian bapak menko,” kata Sahroni di instagramnya @ahmadsahroni88, Rabu (23/8/2023).
Pernyataan Sahroni itu pun dibantah oleh Kombes Pol Dirmanto Kabid Humas Polda Jatim. Dirmanto bilang, memang ada penangkapan sabu-sabu seberat 100 kg di wilayah Jatim, tepatnya di Kabupaten Nganjuk pada bulan Mei 2023 lalu.
Namun, yang melakukan penangkapan adalah Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat. Sehingga, Dirmanto tidak membenarkan adanya permainan dalam kasus penangkapan sabu-sabu seberat 100 kg tersebut.
“Setelah kami cek, bahwa beberapa bulan yang lalu tepatnya sekitar bulan Mei bahwa BNN menangkap sabu seberat 100 kg di wilayah Polres Nganjuk dan sekitarnya. Dan pengungkapan itu sudah dirilis oleh BNN. Sehingga kami pastikan lagi bahwa berita itu tidak benar,” ujar Dirmanto di Mapolda Jatim, Rabu (23/8/2023).
Dirmanto juga berpesan supaya masyarakat bijak dalam menggunakan sosial media dan tidak menyebarkan berita bohong.
“Dan kami mengimbau kepada masyarakat marilah kita ciptakan situasi dan kondisi di ruang digital itu situasi yang nyaman,” tuturnya.
Sedangkan waktu ditanya apakah Polda Jatim bakal mengambil langkah hukum terkait postingan Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu, Dirmanto bilang pihaknya masih mendalami lebih lanjut.
“Ya kami nanti masih pelajari bagaimana terkait dengan postingan tersebut,” pungkasnya.(wld/ipg)