Pemerintah Desa Kalatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat puluhan hektare lahan pertanian terancam gagal panen dan kerugian ditaksir ratusan juta Rupiah, akibat luapan air Sungai Kukusan desa setempat pada Selasa (28/2/2023) lalu.
Narwiyoto Kepala Desa Klatakan menyatakan, 50 persen dari 45 hektare lahan pertanian seperti padi dan tanaman hortikultura yang juga terdampak banjir dipastikan gagal panen.
“Bisa dipastikan dari puluhan hektare lahan pertanian yang terkena banjir beberapa hari lalu 50 persen gagal panen, karena kerusakan pertanian akibat banjir cukup parah,” ujarnya di Situbondo, Sabtu (4/3/2023), mengutip Antara.
Bukan cuma tanaman padi, lanjut dia, tanaman hortikultura, seperti melon dan semangka milik petani di desa itu juga rusak. Diperkirakan kerugian tanaman semangka dan melon mencapai ratusan juta Rupiah.
“Jadi, biasanya petani di Desa Klatakan menjelang Bulan Ramadan banyak menanam buah melon dan semangka. Tapi, petani pastinya mengalami kerugian yang cukup besar karena banjir,” imbuhnya.
Narwiyoto mengaku telah melaporkan dan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Kendit dan laporan dampak banjir terhadap lahan pertanian di desa itu juga disampaikan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat.
“Kami dari pemerintahan desa juga sudah melakukan antisipasi memperbaiki sementara tanggul sungai yang jebol akibat banjir,” katanya.
Sementara itu, Haryadi Tejo Laksono Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo belum bisa dikonfirmasi mengenai data lahan pertanian terdampak banjir.(ant/dfn/rid)