Perusahaan Asal Inggris Ingin Investasi di Jatim dalam Sektor Transportasi Publik

Perusahaan daerah asal Inggris bernama Crossrail. Ltd telah menyerahkan Letter of Intent (Lol) peminatan proyek investasi sektor transportasi publik kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Penyampaian Lol antara Crossrail Ltd dan Pemprov Jatim itu difasilitasi oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta dan KBRI di London.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim berkesempatan langsung menjajal MRT jalur Elizabeth Line yang baru dioperasionalkan di Inggris Selasa (29/8/2023) kemarin.

MRT yang dijajal Khofifah ini merupakan transportasi publik di bawah naungan perusahaan Crossrail Ltd. Gubernur Jatim itu juga berdiskusi soal perkembangan transportasi di London bersama Transport for London (TFL).

Transport for London (TfL) merupakan tim yang bertanggung jawab terhadap hampir keseluruhan pengelolaan transportasi di London. Termasuk Elizabeth Line yang baru saja beroperasi di bawah operator Crossrail Ltd, salah satu BUMD asal London.

“Kami mendapat kesempatan langsung untuk belajar tentang perencanaan stasiun kereta api yang ramah lingkungan dan teknologi tinggi hingga terkait Transit Oriented Development. Setelah ini proses transfer of knowledge akan dilakukan secara virtual oleh tim TFL dengan tim dari Jawa Timur,” kata Khofifah, Kamis (31/8/2023).

Setelah menjajal Elizabeth Line, Khofifah berharap tim Pemprov Jatim bisa belajar dan membuat teknologi terbaru transportasi massal khususnya MRT yang dikembangkan Crossrail Ltd untuk diterapkan di Jatim.

Sebab di Jatim sekarang ini sudah selesai dilakukan penyusunan feasibility study untuk Surabaya Regional Railways Line (SRRL) dan Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) dari Jerman, serta Pre-feasibility study Urban Mass Rapid Transit System (UMTS) dari Jepang.

Penyusunan dokumen perencanaan itu adalah bagian dari readiness criteria atau kriteria jaminan kesiapan kelengkapan atas usulan suatu program. Dalam hal ini adalah membangun transportasi publik seperti MRT, LRT, BRT, dan lain-lain.

Hasil studi itu menjadi dasar untuk membangun kerja sama lebih konkret dengan memberikan solusi mengatasi kepadatan transportasi, traffic di Aglomerasi Surabaya melalui transportasi publik.

“Semoga Jatim dapat membangun kerjasama lebih luas khususnya dengan institusi pemegang kewenangan transportasi publik khususnya TFL dan Crossrail.Ltd untuk percepatan pembangunan transportasi publik berbasis kereta yang telah selesai studinya,” pungkasnya. (wld/saf)