Pasukan Ukraina menghadapi serangan Rusia di Kota Bakhmut di wilayah Donetsk timur, pada Senin (13/3/2023), dan kedua pihak saling klaim menewaskan banyak musuh saat pertempuran di sungai yang membelah kota dan menjadi garis depan kedua pihak.
Pasukan Ukraina berhasil menggugurkan lebih dari 1.100 serdadu Rusia dalam beberapa hari terakhir, saat mereka berusaha untuk mempertahankan Bakhmut, ujar Volodymyr Zelenskiy Presiden Ukraina pada Minggu (12/3/2023) malam.
“Kurang dari sepekan, mulai dari 6 Maret, kami berhasil membunuh lebih dari 1.100 tentara musuh di Bakhmut saja. Rusia jelas kalah telak, di dekat Bakhmut,” kata Zelenskiy melansir dari Antara.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia sehari sebelumnya menyatakan bahwa mereka telah menewaskan lebih dari 220 tentara Ukraina dalam waktu 24 jam terakhir di wilayah Donetsk.
Terkait laporan dari medan perang, kedua pihak tidak memberikan keterangan rinci mengenai kerugian yang mereka alami.
Pasukan Ukraina masih menguasai bagian barat Bakhmut, kota pertambangan yang sudah ditinggalkan penghuninya, sementara Wagner Grup (tentara bayaran Rusia) menguasai wilayah timur.
Menurut sumber intelijen Inggris, Sungai Bakhmutka yang membelah kota tersebut menjadi batas garis pertempuran.
Sumber militer Ukraina mengatakan pada Senin (13/3/2023), bahwa tentara Rusia terus meningkatkan serangan di Lyman, Bakhmut, Avdiivka, Maryinka dan Shakhtar di wilayah Donetsk. Tapi pasukan Ukraina berhasil memukul mundur 102 serangan di wilayah tersebut.
“Musuh tidak pernah berhenti berusaha untuk merebut Kota Bakhmut,” kata pihak Ukraina.
Yevgeny Prigozhin, pendiri Grup Wagner pada Minggu mengakui bahwa situasi di Bakhmut “sangat sulit”.
“Semakin dekat ke pusat kota, pertempuran semakin sengit. Ukraina memiliki pasukan yang seperti tidak pernah habis. Tapi kami berhasil maju dan akan terus melangkah maju,” kata Prigozhin.
Prigozhin juga mengatakan bahwa anggota tentara Rusia juga membantu pasukannya dengan pasokan amunisi.
“Kemarin kami mendapatkan 15 truk amunisi, hari ini kami Dapat lagi 12 truk. Dan saya pikir kita akan terus menerimanya dari mereka (tentara Rusia),” katanya sambil menambahkan bahwa tidak ada konflik antara pasukannya dengan tentara Rusia.
Menurut Prigozhin, Grup Wagner akan berupaya lagi merekrut pasukan setelah Bakhmut berhasil direbut.
Grup Wagner saat ini telah membuka pendaftaran anggota baru di 42 kota untuk mendapatkan tambahan pasukan.
Menunggu Kiriman Tank
Meski nilai strategis dari Kota Bakhmut itu sendiri masih diperdebatkan, Rusia menyatakan bahwa merebut Bakhmut menjadi langkah maju dalam peperangan tersebut, yang sekarang sudah memasuki tahun kedua.
Merebut Bakhmut akan membuka jalan untuk merebut seluruh wilayah industri di Donbas. Donetks dan Luhansk merupakan wilayah yang berada di kawasan Donbas.
Para pengamat memperkirakan, bahwa Ukraina akan melakukan serangan balasan pada April sampai Mei mendatang, saat cuaca sudah mulai membaik, sambil menunggu bala bantuan, termasuk senjata berat tank Leopard dan Challenger.
Sedangkan Leonid Khoda komandan brigade tank Ukraina, mengatakan bahwa bantuan tank dari Barat akan sangat berpengaruh terhadap strategi perang.
“Semua sedang menunggu, Brigade Tank Pertama juga sedang menunggu. Belum lama ini kami mengirim tim untuk belajar mengoperasikan Leopard 2A6,” kata Khoda yang memimpin Brigadir Tank bertempur di selatan Donetsk.
Donetsk, kota di Ukraina yang dikuasai Rusia, dihujani tembakan meriam sebanyak empat kali pada Senin dan mengenai pemukiman. Pejabat yang didukung Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut.
Ukraina hampir tidak pernah menyatakan bertanggung jawab atas serangan di wilayah Rusia atau wilayah di Ukraina yang dikuasai Rusia.
Sementara Dmytro Kuleba Menteri Luar Negeri Ukraina, mendesak Jerman untuk segera memasok amunisi dan memulai pelatihan terhadap pilot Ukraina untuk menerbangkan pesawat jet tempur Barat.(ant/abd/ipg)