Aeshnina Azzahra Aqilani siswi Madrasah Aliyah asal Gresik yang merupakan co-captain Rivers Warrior, memperjuangkan kantin bebas saset di sekolah-sekolah dengan mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Sebelumnya saya sudah berkirim surat kepada Presiden namun belum ada respon, maka kemarin saya kirim langsung surat permohonan tentang kantin sehat ke Jakarta,” ucap Nina sapaan akrabnya, pada Rabu (8/2/2023).
Upaya memperjuangkan kantin sehat itu dilakukan, kata dia, karena banyak kantin di sekolah yang masih menggunakan kemasan plastik sekali pakai, dan menurutnya hal itu mengkhawatirkan bagi kesehatan tubuh manusia.
Ia menjelaskan, dalam plastik sekali pakai banyak tersusun polimer plastik yang masuk kategori senyawa pengganggu hormon seperti phtalat yang membuat plastik lentur, namun menurutnya, dampaknya berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Karena dapat mengganggu hormon tubuh seperti menyebabkan diabetes mellitus hingga menstruasi dini,” ungkapnya.
Selain plastik, usahanya mewujudkan kantin sehat itu juga karena saat ini banyak anak yang mengadopsi pola hidup tidak sehat, seperti makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula tinggi.
“Kantin sekolah selama ini banyak menyediakan makanan manis dan minuman sasetan yang begitu mudah dijangkau. Sementara, kebijakan pemerintah sejauh ini dianggap belum cukup melindungi. Melalui kantin sehat, saya ingin anak-anak terbebas dari makanan berplastik dan berpemanis sintetis yang ancam kesehatan anak,” ucapnya.
Apalagi menurutnya, data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibanding 2010.
“Sebagai anak muda, saya mengingatkan kepada Presiden dan Menteri Lingkungan bahwa kondisi lingkungan Indonesia saat ini darurat sampah plastik, banyak juga ditemukan sekolah membakar sampah plastik, padahal anak harus dilindungi dari menghirup udara beracun dan partikel mikroplastik yang membahayakan kesehatan,” tegasnya.
Dalam upayanya mewujudkan kantin sehat, ia juga telah melakukan lewat pembuatan dukungan penandatanganan petisi pada 2021, yang isinya meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud) untuk membuat peraturan mewajibkan kantin sekolah bebas plastik dan telah ditandatangi lebih dari 22.000 orang.(ris/dfn/ipg)