Sabtu, 23 November 2024

Peraturan Kemudahan Penggantian Baterai Ponsel Disetujui Parlemen Uni Eropa

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi reparasi ponsel pintar. Foto: Freepik.com

Uni Eropa (UE) merevisi aturan tentang baterai perangkat seluler yang dijual di wilayah tersebut, salah satunya membuatnya bisa dengan mudah diganti.

Undang-undang baru yang disahkan oleh mandat parlemen Uni Eropa itu mendesain baterai portabel dalam peralatan sedemikian rupa sehingga konsumen dapat dengan mudah melepas dan menggantinya sendiri.

Dikutip Antara, Selasa (20/6/2023), aturan tersebut mencakup semua baterai isi ulang yang digunakan pada kendaraan listrik dan perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet, dan lainnya yang dijual di daerah Uni Eropa.

Pekan lalu, Parlemen Uni Eropa menyetujui revisi peraturan sebelumnya untuk baterai dan limbah baterai dengan mayoritas suara 587 berbanding sembilan. Aturan baru mencakup desain, produksi, dan pengelolaan limbah semua baterai isi ulang yang dijual di UE dan bertujuan untuk membuatnya lebih tahan lama, berkepanjangan, dan memiliki kinerja lebih baik.

Menurut pedoman baru, baterai untuk kendaraan listrik dan sepeda serta baterai industri yang dapat diisi ulang dengan kapasitas di atas 2 kWh harus membawa keterangan jejak karbon, label, dan paspor digital.

Untuk menegaskan daur ulang baterai, peraturan baru itu juga memberikan syarat pada bahan yang dapat digunakan dalam baterai baru. Target pengumpulan baterai portabel ditetapkan sebesar 45 persen pada tahun 2023, 63 persen pada tahun 2027, dan 73 persen pada tahun 2030.

Untuk baterai “alat transportasi ringan” seperti skuter listrik, targetnya adalah 51 persen pada tahun 2028 dan 61 persen pada tahun 2031.

UE juga telah merencanakan target untuk pemulihan material bawaan atau bahan baku yang bertujuan untuk memulihkan 50 persen lithium pada tahun 2027, dan 80 persen pada tahun 2031.

Untuk kobalt, tembaga, timah, dan nikel, UE telah menetapkan target 90 persen pada tahun 2027, dan 95 persen pada tahun 2031.

Adapun aturan terbaru untuk mengemas baterai portabel yang dapat diganti pengguna, akan menjadi tantangan bagi perusahaan besar seperti Apple, Samsung, dan Xiaomi karena sebagian besar produk yang tersedia di pasar memiliki baterai yang tidak dapat dilepas.

Peraturan baru tersebut dinilai dapat memaksa merek ponsel pintar untuk merancang ulang produk mereka. (ant/bnt/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs