Destinasi wisata sejarah Peneleh Heritage Track bakal diresmikan malam ini, Sabtu (8/7/2023). Peresmian bersamaan dengan perpanjangan rute perahu susur Sungai Kalimas dari Taman Prestasi sampai Kampung Peneleh.
Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya menyebut, konsep wisata sejarah yang terkoneksi dengan wisata transportasi ini nantinya akan memberi pengalaman lebih berkesan.
Sekali naik perahu, pengunjung bisa mendatangi sejumlah destinasi wisata. “Ada paket wisata kalau dari rute Sungai Kalimas (naik dari Dermaga Taman Prestasi sampai) Dermaga Peneleh, naik ke daratan menuju di Lodji Besar (cafe bangunan Belanda), yang jadi Tourism Information Center (TIC), pusatnya di sana untuk atur masuk ke kampung,” terang Wiwiek kepada suarasurabaya.net, Sabtu (8/7/2023).
Sejumlah destinasi sejarah di kawasan Peneleh yang bisa didatangi pengunjung terdiri dari rumah HOS Tjokroaminoto, rumah lahir Bung Karno, Sumur Jobong, Langgar Dukur, rumah kelahiran Roeslan Abdulgani, Lodji Besar, Makam Eropa Peneleh, dan Masjid Jami’ Peneleh.
“Kembalinya naik perahu lagi. Wisata ini akan kami tawarkan ke hotel dan travel,” tambahnya.
Untuk tarif perahu, Wiwiek menyebut tak akan ada penambahan harga. Diketahui harga rute panjang yang berlaku selama ini Rp10 ribu per orang dari Dermaga Monumen Kapal Selam. Sementara dari Dermaga Taman Prestasi Rp4 ribu.
Namun untuk destinasi Peneleh Heritage Track, baru akan dibuka melalui satu rute terlebih dahulu yaitu Dermaga Taman Prestasi.
Peresmian rute baru perahu dan wisata Peneleh Heritage Track, lanjut Wiwiek ditandai dengan adanya Festival Peneleh yang berlaku sejak Jumat (7/7/2023) hingga Minggu (9/7/2023). Seremonialnya akan dikakukan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya malam ini, Sabtu (8/7/2023).
“Festival ini men-trigger bagaimana kawasan ini bisa mengungkit pergerakan industri wisata di sisi heritage, serta dongkrakan ekonomi,” tandasnya.
Begitu juga, Kuncarsono Prasetyo Inisiator Begandring Soerabaia yang mengonsep kawasan Peneleh Heritage Track menyebut, kesempatan ini jadi momen menunjukkan keunggulan Kampung Peneleh sebagai kampung wisata bersejarah satu-satunya di Indonesia versi Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI.
“Karena itulah kita mengonsep satu kampung, ada beberapa rumah tokoh penting Indonesia, belum lagi Makam Eropa terluas 5,6 hektar, ada 3.574 jenazah, dan makam paling tua tahun 1847,” terangnya.
Meski belum ada teknis lengkap pelaksanaannya, Kuncar menyebut nantinya wisata ini dikelola oleh warga dan tidak memungut tarif dengan besaran tertentu.
“Bebas gak ditentuin. dibuka lebar. Konsepnya di sini tarifnya bebas. Aku belum tahu teknisnya,” tandasnya. (lta/iss)