Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan zakat produktif kepada masyarakat Madiun Raya di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Madiun.
BLT dan zakat produktif tersebut disalurkan kepada 519 orang penerima manfaat. Dengan rincian 419 orang penerima bansos dan BLT serta 100 orang penerima Zakat Produktif.
Selain menerima bansos, semua penerima manfaat juga menerima paket sembako. Semua bansos, BLT, dan zakat produktif tersebut disalurkan dalam bentuk cash transfer melalui Bank Jatim.
“Kita terus memaksimalkan pencairan berbagai bansos maupun BLT. Kita upayakan September ini sudah bisa tuntas. Tujuan utamanya adalah memberikan bantalan sosial kepada masyarakat,” ujar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim pada Rabu (20/9/2023).
Khofifah merinci para penerima bantuan itu antara lain adalah bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dan alat bantu mobilitas berupa kursi roda kepada 10 orang penyandang disabilitas.
Kemudian bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Plus untuk 10 PM lansia, bansos kemiskinan ekstrem bagi 138 PM dari Kab. Madiun dan 54 PM dari Kab. Magetan.
Serta bansos wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) kepada 10 PM, dan bansos Kelompok Usaha Bersama (KUBE) kepada 10 PM.
Selain bansos, diserahkan juga BLT Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) pada 30 orang buruh pabrik rokok di wilayah Mataraman seperti Madiun, Nganjuk, dan Ngawi. Masing-masing buruh pabrik rokok menerima Rp. 1.500.000.
Terkait BLT bagi hasil cukai ini, Khofifah menjelaskan bahwa ini merupakan bentuk pemanfaatan sebagian DBHCHT Provinsi Jatim untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh.
“Tiap tahunnya DBHCHT provinsi yang tidak terserap harus dikembalikan ke pusat, yaitu kepada Kementerian Keuangan RI. Lalu kami mengusulkan bagaimana jika sebagiannya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh pabrik rokok,” ujarnya.
Tidak sampai di situ, Pemprov juga menyerahkan BLT Dana Desa secara simbolis kepada 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai Rp300 ribu per bulan atau Rp. 3,6 juta setahun.
“Total BLT Dana Desa yang disalurkan di Kabupaten Madiun senilai Rp28,6 miliar dan diberikan kepada total 7.934 KPM,” imbuh Gubernur Jatim.
Di sisi lain, Maidi Wali Kota Madiun menyampaikan terimakasih kepada Khofifah. Dia bilang, masyarakat wilayah Madiun dan Mataraman sangat terbantu dengan adanya bansos dan zakat produktif ini.
“Madiun ini bukan cuma Kota Madiun saja tapi juga masyarakat wilayah Mataraman lainnya termasuk dalam Bakorwil Madiun,” ujarnya.(wld/saf/iss)