Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menata Pasar keputran dengan melakukan pembersihan hingga menggelar operasi yustisi.
M Fikser Kepala Satpol PP Kota Surabaya menyebut, sejak penertiban pasar tumpah kawasan Keputran dimulai 14 Agustus lalu, hasil evaluasi sementara, pembersihan meluas hingga ke dalam.
“Pasca Giat penghalauan (pedagang pasar tumpah) ini kita masuk evaluasi mulai masuk ke dalam perapian dalam pasar. Di dalam pasar ini kita fokus pada pengecatan pasar. Mengembalikan fungsi di dalam itu yang dipakai tempat tinggal kita bongkar. Kita ambil membuka akses-akses masuk ada delapan akses kita bersihkan dan buka dari tumpukan sampah. Kemudian kita coba melakukan pengecatan pada gedung-gedung di dalam. Nanti kita melakukan penerangan lampu-lampu yang rusak,” terangnya, Selasa (22/8/2023).
Selain bagian dalam, petugas juga membersihkan pedestrian. Sambil menghalau pedagang pasar tumpah yang masih datang berdagang meski sudah dilarang.
“Kita juga merapikan pedestrian yang selama ini gak bisa maksimal. Kita juga pembersihan saluran yang selama ini buntu ditumpuki sampah kita ambil untuk pembersihan. Juga penataan parkir. Kita juga tindak ke pedagang agar tidak bongkar muat di luar,” imbuhnya lagi.
Selain itu, untuk menertibkan seluruh fungsi pasar, besok Rabu (23/8/2023) Satpol PP akan menggelar operasi yustisi penertiban beberapa stan pasar yang dipakai untuk tempat tinggal sementara.
“Sasarannya mereka yang masih bertempat tinggal di dalam pasar. Termasuk menyisir lansia yang ada di sini dibawa ke liponsos untuk dipulangkan ke daerah asal. Itu sudah mulai kemarin,” tandasnya.
Diketahui, ratusan petugas gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan unsur TNI-Polri, kembali menertibkan pedagang pasar tumpah yang berjualan di pedestrian kawasan Keputran Surabaya selama sebulan kedepan mulai Senin (14/8/2023). Operasi akan digelar selama 24 jam di 12 titik yang dimungkinkan jadi pintu masuk kendaraan pedagang ecer atau pasar tumpah. (lta/ipg)