Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang menyiapkan modul edukasi seksual untuk pelajar yang akan diterapkan tahun ajaran baru mendatang.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, meski modul edukasi seksual ada, tapi tanggung jawab terbesar atas pelajar adalah orang tua masing-masing.
“Karena apa, pendidikan yang paling utama seorang anak di dalam keluarga. Karena itu di dalam ajaran agama Islam, keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah, itu keluarga yang orang tuanya sayang anaknya. Sehebat apa pun pendidikan di negara ini di kota ini, sehabat apapun gurunya kalau orang tua tidak ada ikatan kasih sayang dengan seorang anak maka akan terus terjadi,” tutur Eri, usai upacara Hari Pendidikan Nasional di Balai Kota Surabaya, Selasa (2/5/2023).
Sementara Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menambahkan, modul edukasi itu nantinya dikhususkan pelajar wanita. Modul akan jadi pedoman tiap guru mata pelajaran untuk menyampaikan pembelajaran pencegahan seksual sesuai kapasitas masing-masing.
“Apa yang harus dilakukan guru agama. Apa yang harus dilakukan guru PPKn. Apa yang harus dilakukan guru IPA. Semua harus tahu batasannya. Anak-anak juga menjadi tahu apa yang harus dilakukan. Mulai syariat, jilbab, mana yang mukrimnya, mereka juga paham. Sehingga bisa mengantisipasi ketidakpahaman. Saya sampaikan, itu diintergrasi. Tapi, layout kita yang bikin,” beber Yusuf.
“Masalah tata krama di PPKn. Masalah syariat di agama. Kalau anatomi tubuh di IPA. Kalau lingkungan di IPS. Begitu kan bisa. Kami siapkan modulnya,” tambahnya.
Modul itu juga nantinya akan disampaikan ke para orang tua melalui camat dan lurah. Tujuannya, agar pemahaman pencegahan pelecehan seksual bisa sama.
“Nanti juga kami kirim ke camat dan lurah. Mereka menyerahkan ke orang tua, PKK, KSH. Sebab, pendidikan itu 3 komponen yaitu lingkungan, orang tua atau keluarga, dan sekolah. Ini harus sinergi,” tandasnya.
Sekadar diketahui, peristiwa pelecehan seksual terhadap anak masih terjadi di Surabaya. Terbaru, siswi SMP Negeri Surabaya inisial M (15 tahun) jadi korban rudapaksa tiga pemuda mabok hingga hamil lima bulan. Ia bahkan dipaksa meneguk miras saat peristiwa terjadi. (lta/iss/ipg)