Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan Dapur Kita sebagai dapur umum pertama milik warga yang akan mendistribusikan makanan bagi stunting dan lansia.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya yang meresmikan langsung dapur di Jalan Doho Kelurahan Keputran, Kecamatan Tegalsari tadi, Kamis (27/7/2023).
Eri berjanji nantinya Dapur Kita akan dikolaborasikan dengan TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan) Surabaya untuk berkembang lebih besar, misalnya sebagai tempat pelatihan.
“Bayangkan kalau nanti warga dilatih di sini, ibu-ibu yang mempunyai anak stunting dilatih di sini hingga bisa membuat masakan yang bergizi, membuat jamur dan kudapan yang disukai oleh anak kecil, tentu tempat ini akan menjadi sangat luar biasa. Jadi, nanti tempat ini bisa jadi laboratorium penyelesaian masalah dengan permakanan,” katanya dalam keterangan yang diterima Suara Surabaya.
Eri berharap ke depan akan muncul lagi Dapur Kita lainnya di berbagai penjuru Kota Surabaya.
“Bu Arlita (pemilik Dapur Kita) dan seluruh timnya di Dapur Kita menunjukkan bagaimana menjadi seorang pemimpin sejati dan selalu menjadi inspirasi yang luar biasa di Kota Surabaya. Bagi saya, pemimpin sejati itu adalah setiap orang di Surabaya yang bisa berdiri dengan kakinya dan bisa memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada orang lainya, atau bisa bermanfaat bagi orang lain, itulah pemimpin sejati,” tegasnya.
Eri mengapresiasi, keberadaan Dapur Kita sebagai bentuk warga dengan rezeki lebih bisa membantu orang yang kurang mampu.
“Ketika masyarakat yang mampu bisa membantu yang kurang mampu, maka pemerintah bisa menyentuh masyarakat lainnya. Insya Allah berkat Tuhan akan turun kalau sudah seperti ini. Surabaya akan mencapai kebahagiaannya dan kesejahteraannya kalau sudah seperti ini, karena masyarakat yang kurang mampu tidak hanya disentuh oleh pemerintahannya, tapi juga masyarakatnya yang ikut peduli,” ujarnya.
Sementara itu, Armita Perwakilan dari Dapur Kita, mengaku siap jika tempatnya dijadikan laboratorium penyelesaian masalah dengan permakanan di Kota Surabaya. Dia dan tim memang bermimpi bisa membantu sesama yang kurang mampu, termasuk anak stunting.
“Jadi, awalnya kita punya mimpi untuk bisa membantu sesama, dan kebetulan karena dekat dengan kelurahan, kita bertemu Lurah dan Pak Camat, ternyata di pemkot itu ada program permakanan baik kepada lansia dan juga anak stunting, dari situlah kita akhirnya bisa berkolaborasi dan kami sangat terbantu karena yang awalnya bingung untuk menyalurkan bantuan, tapi ternyata mereka sudah punya data base siapa saja yang berhak menerima bantuan permakanan itu,” katanya.
Rencananya ke depan Dapur Kita akan membuat permakanan dua kali dalam seminggu untuk lansia dan anak stunting.
“Saya yakin kalau ini niatnya hanya untuk membantu bukan tujuan lain, pasti Tuhan akan menambah, jadi mungkin ada donatur lain yang ingin terlibat kami persilakan,” pungkasnya. (lta/faz)