Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Bentuk Aplikasi Khusus Aspirasi Anak-Anak, Janji Direalisasi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi, Kota Layak Anak. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyediakan aplikasi khusus, Si Talas (Sistem Informasi Kota Layak Anak Surabaya), yang merupakan aplikasi khusus untuk mewadahi aspirasi anak-anak di Surabaya.

Ema Agustina Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya menjelaskan, setiap masukan, aspirasi yang disampaikan anak-anak bisa terpantau progresnya melalui Aplikasi Si Talas.

“Masukan anak-anak, utamanya secara formal yang diberikan bisa dipantau juga melalui Aplikasi Si Talas. Ketika dia memberikan masukan, misal ke Dinas Pendidikan, maka masukannya itu bisa dicek sampai mana, bisa dilacak,” katanya, Kamis (15/6/2023).

Aplikasi itu, lanjutnya, salah satu bentuk komitmen pemkot menjadikan Surabaya Kota Layak Anak.

“Untuk capaian, Surabaya sudah dapat predikat Kota Layak Anak Utama 5 kali atau lima tahun berturut-turut,” ungkap dia.

Termasuk menindaklanjuti langkah akhir tahun 2022, Pemkot Surabaya mengajukan surat kepada United Nations Children’s Fund (Unicef) yang berisi kesediaan menjadi anggota Child Friendly Cities Initiatives (CFCI). Kesiapan Kota Pahlawan menjadi KLA tingkat dunia yang diinisiasi langsung oleh Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.

“Pada akhir 2022 Pak Wali sudah berkirim surat untuk Surabaya bisa menjadi kota layak anak tingkat dunia. Namun sebenarnya bukan hanya masalah predikat, tapi kita ini harus bisa merasakan bahwa Kota Surabaya layak untuk anak-anak,” jelas Ema.

Dalam proses perencanaan pembangunan, pemkot juga melibatkan Forum Anak Surabaya.

“Mulai tahun kemarin, kita sudah di tingkat perencanaan mulai Musrenbang, Forum Perangkat Daerah (PD) mengundang Forum Anak Surabaya. Untuk mendengarkan aspirasi mereka, apa yang mereka butuhkan, apa yang ingin mereka capai untuk kota ini seperti apa,” paparnya.

Untuk diketahui, aplikasi itu memuat beberapa fitur. Di antaranya, Penerapan 6 klaster pengembangan Kota Layak Anak, Kecamatan Layak Anak, Kelurahan Layak Anak serta Mitra Anak.

Tak hanya itu, anak-anak juga bisa mengetahui berbagai macam program dan kegiatan Pemkot Surabaya.

Sementara Siti Asiyah Agustini, Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemenuhan Hak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3-PPKB) Kota Surabaya memaparkan jenjang predikat Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA).

Dimulai dengan tingkat Pratama, Madya, Nindya, Utama dan kemudian penuh. Surabaya telah menerima predikat KLA Utama selama 5 tahun berturut.

“Pada tahun 2023 ini, pemkot mengupayakan Surabaya bisa mencapai predikat Kota Layak Anak penuh,” katanya.

Predikat KLA, setiap tahunnya dievaluasi oleh Kementerian PPA. Hasilnya disempurnakan untuk tahun ke depan.

“Tahun ini penilaian kota layak anak dari Kementerian PPA sudah dimulai beberapa bulan lalu melalui evaluasi mandiri. Jadi, kita mengisi, asesmen melalui indikator-indikator yang sudah disiapkan,” pungkasnya. (lta/dvn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs