Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Menjamin Keterjangkauan Harga dan Ketersediaan Pangan pada Puncak El Nino

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pasar Siger Bakauheni Lampung Selatan untuk meninjau kondisi pasar serta stabilisasi harga pangan di Lampung Selatan, Rabu (19/7/2023). Foto: Antara

Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan (Mendag) mengatakan, ketersediaan pangan bagi masyarakat harus terjamin saat menghadapi puncak El Nino yang diprediksi terjadi Agustus-September 2023.

“Apa pun caranya, semua ketersediaan pangan bagi masyarakat harus dijamin,” ujar Zulhas sapaan akrabnya saat mengunjungi Pasar Siger Bakauheni, Lampung Selatan, Rabu (19/7/2023) seperti dikutip Antara.

Kata Zulhas, semua stok pangan dari berbagai komoditas seperti beras, gula, telur, bawang untuk saat ini sudah tercukupi. Namun, pemerintah tetap terus berupaya menjaga stabilitas harga di pasaran supaya konsumen dan produsen tidak ada yang dirugikan.

“Pemerintah tugasnya menjaga harga dan stok pangan stabil, bukan hanya turun atau naik saja. Jangan sampai misalkan bawang merah hanya Rp25 ribu per kilogram harga turun dari seharusnya Rp35 ribu per kilogram. Di sisi itu, konsumen senang tetapi petani tidak. Itu yang tidak boleh,” ucapnya.

Dalam menghadapi puncak El Nino, pemerintah, sambung Zulkifli, akan terus berusaha mengatur harga pangan tetap terjangkau.

Sementara itu, Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian (Mentan) sebelumnya juga mengatakan stok beras di dalam negeri masih aman untuk menghadapi puncak El Nino.

“Stok beras kita! aman sebenarnya. Sampai Juli ini kami punya panen di atas 800.000 hektare, Agustus kita masih ada panen di atas 800 ribu hektare. Jadi, overstock kita masih di atas dua juta kilogram,” kata Syahrul setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7/2023) kemarin.

Meski demikian, menurut Syahrul, Joko Widodo Presiden menginstruksikan semua pihak jangan terlalu percaya diri dan tetap waspada dengan kemungkinan terburuk dari dampak El Nino.

“Presiden bilang ini (El Nino) tak boleh (diantisipasi dengan) dihitung saja, tetapi tetap dioptimalkan saja yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Sebagai informasi, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik bagian tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, El Nino dapat memicu kekeringan untuk wilayah Indonesia.

Beberapa dampak kekeringan tersebut, adalah potensi gagal panen yang menyebabkan komoditas langka dan harganya mengalami kenaikan.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs