Jumat, 22 November 2024

Pemadaman Karhutla Gunung Lawu Dengan “Water Bombing” Dihentikan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Kegiatan Rapat Koordinasi Satgas Bersama Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Gunung Lawu Lintas Provinsi di Posko Penanganan Darurat Karhutla Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar, Jateng. Foto : Antara

Satgas Bersama Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Gunung Lawu Lintas Provinsi menghentikan pemadaman kebakaran melalui jalur udara atau water bombing seiring meredanya kebakaran di kawasan itu.

“Karhutla Gunung Lawu yang terjadi sejak akhir September lalu kini telah mereda, baik dari sisi Kabupaten Ngawi, Magetan, maupun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Karena itu per hari Jumat (13/10/2023) aktivitas penanganan melalui water bombing dihentikan,” ujar Gatot Soebroto Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) dalam keterangannya di Magetan, seperti dilansir dari Antara Sabtu (14/10/2023).

Menurut dia, penghentian water bombing yang telah berlangsung selama 11 hari tersebut berdasarkan hasil keputusan rakor dan evaluasi yang dilakukan satgas bersama di Posko Penanganan Karhutla Kabupaten Karanganyar.

“Setelah mendapat laporan perkembangan kondisi karhutla di masing-masing daerah dan masukan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan Tim BNPB, maka kita putuskan, aktivitas water bombing untuk penanggulangan karhutla Gunung Lawu ditutup,” katanya.

Ia berterima kasih kepada BNPB yang merespons cepat kebutuhan water bombing dengan mengirimkan helikopter tipe PK-DBM, sehingga penanganan lewat jalur udara bisa terlaksana dengan cepat.

Kegiatan water bombing yang berlangsung di tiga daerah telah terlaksana sebanyak 215 kali selama 11 hari dengan menggunakan 215.000 liter air.

Sementara total area terdampak karhutla di Gunung Lawu hingga Jumat (13/10/2023) mencapai 2.185 hektare, meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.300 hektare, Kabupaten Magetan 700 hektare, dan Kabupaten Karanganyar seluas 185 hektare.

“Namun untuk aktivitas pemadaman lewat jalur darat akan tetap kami lanjutkan, dengan fokus kegiatan pencarian dan pembasahan bara api yang berpotensi menyala kembali,” kata Gatot.

Selain itu tim jalur darat juga akan melakukan pembersihan sisa kayu atau material yang terbakar dan melakukan reboisasi, guna mengantisipasi banjir bandang saat musim hujan.

“Terkait penutupan jalur pendakian, kami masih akan melihat perkembangan di masing-masing daerah, hingga kondisi dirasa benar-benar aman,” ujarnya.

Rakor yang dipimpin Gatot Soebroto Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim tersebut diikuti Prastato Hendarsanto Staf Kedeputian Penanganan Darurat BNPB, Perwakilan BPBD Jawa Tengah, Forkopimda Kabupaten Karanganyar, dan Prila Yuda Putra Kalaksa BPBD Ngawi, Ari Budi Santosa Kalaksa BPBD Magetan, dan Karanganyar Yuli Patmi Handayani Kalaksa BPBD.(ant/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs