M (15 tahun) pelajar salah satu SMP Negeri di Surabaya korban pemerkosaan dua pemuda mabuk, dilarikan ke RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, per Rabu (26/4/2023), karena mengeluhkan benjolan di alat vitalnya.
Korban sebelumnya diberitakan telah berstatus hamil lima bulan akibat pemerkosaan tersebut. Pemerkosaan sendiri terjadi pada Desember 2022 lalu.
Sementara dari hasil pemeriksaan, dr. Nurlaella spesialis obstetri ginekologi (obgyn) RSUD Dr. Mohamad Soewandhie menyebut tidak ada kondisi mengkhawatirkan dari korban.
Benjolan yang muncul diduga tidak berkaitan dengan peristiwa pemerkosaan, melainkan karena infeksi kecil dan sudah tertangani. Janin yang sudah berusia sekitar lima bulan juga terpantau baik.
“Dia datang ke sini, memang dengan keluhannya, benjolan (pada alat vitalnya) kecil empat hari terakhir. Itu yang ditangani. Kondisi janinnya baik dan untuk lukanya itu (pada alat vitalnya) sudah kita bersihkan, sudah dirawat dan rencananya pulang hari ini. Benjolannya ini karena infeksi ada penyumbatan dan (terkait) higienisnya,” beber Nurlaella ditemui suarasurabaya.net, Kamis (27/4/2023).
Siswi yang kini duduk di kelas 2 SMP itu rencananya akan dipulangkan hari ini untuk bisa rawat jalan.
Untuk kondisi psikis pasien, sambung Nurlaela, terlihat sudah lebih tenang dan bisa diajak komunikasi. Namun, asesmen lebih detil menunggu hasil pemantauan psikolog. “Janin sekarang masih baik, selamjutnya diminta kontrol rutin,” tambahnya.
Ia juga meminta pascadibolehkannya pasien untuk rawat jalan, agar diharuskan kontrol rutin kehamilan hingga waktunya melahirkan.
“Kesiapan mental dari ibu atau pasien itu sendiri (juga harus baik). Selain itu, nutrisi harus bagus karena yang dikhawatirkan pas proses persalinan belum siap dan sebagainya dan lingkungannya,” terangnya lagi.
Sebagai informasi, peristiwa itu baru diakui korban ke orang tua saat momen Lebaran 2023. Laporan itu diterima Imam Syafi’i anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya.
Peristiwa itu terbongkar usai ibu korban curiga dengan gerak-gerik putri sulungnya menyerupai orang hamil. Hingga akhirnya korban mengakui sudah menjadi korban pemerkosaan.
Kronologi kejadian, korban diajak tetangga membeli makanan. Namun saat pulang, diajak mampir di rumah salah satu pemuda kampung dekat rumahnya yang kebetulan sedang mengadakan pesta miras. Pada saat itulah, pemerkosaan terjadi.
Imam menyebut, kasus itu langsung dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, Selasa (25/4/2023) malam.
Sementara secara terpisah, Ipda Tri Wulandari Kasubnit PPA Polrestabes Surabaya membenarkan kasus itu sudah dilaporkan. “Ini baru saya ambil di urbin. Kita butuh waktu lidik,” jawabnya. (Ita/bil/ipg)