Senin, 25 November 2024

Pelabuhan Kalimas dan GSN Beri Penjelasan soal Aksi Penutupan Jalan oleh Sopir pada Rabu Malam

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Foto : supplychainindonesia.com

Dani Rahmat General Manager Kalimas dan Gapura Surya Nusantara (GSN) memberikan penjelasan soal aksi penutupan jalan seputaran Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Rabu (6/12/2023) malam.

Menurutnya, aksi tersebut berawal dari pemasangan portal permanen setinggi 4,2 meter menggantikan portal existing (buka tutup), yang sebelumnya sering rusak karena ditabrak oleh truk-truk yang membawa angkutan melebihi batas muatan (ODOL).

“Selama ini truk-truk ODOL itu sebelum masuk ke kapal itu kan melewati portal (existing) yang sudah kita siapkan ya, terutama untuk ketinggian. Itu seringkali ditabrak dan merugikan kita semuanya. Dan mereka tidak bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi,” jelasnya kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (7/12/2023) sore.

Dia mengatakan portal permanen itu tak dapat diterima oleh para sopir truk, yang terbiasa melewati portal lama. Saat diberi imbauan supaya lebih berhati-hati untuk melewati portal lama, menurut pihak pelabuhan ada pembiaran dari para sopir.

Untuk aksi penutupan kemarin malam, kata Dani, para sopir menuntut karena sebelumnya tidak ada sosialisasi soal portal permanen baru setinggi 4,2 meter itu. Padahal, menurutnya sosialisasi terkait sudah dilakukan pada bulan Maret melalui pihak operator kapal dan pihak ekspedisi.

“Semuanya sudah paham sebetulnya. Yang protes-protes ini adalah orang-orang baru, ekspedisi-ekspedisi baru yang merasa terganggu atau terusik dengan keberadaan portal yang ada. Dan kami sampaikan bahwa kami tidak membatasi peran serta mereka untuk naik ke dalam kapal, tapi kami hanya menata apa yang sudah menjadi aturan yang kami sepakati bersama,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Dani, bahkan ada berita acara yang disepakati oleh semua pihak ekspedisi, pihak operator kapal, dan telah diterima oleh semua yang terlibat.

Adapun imbas dari aksi penutupan tersebut, General Manager Kalimas dan GSN itu menyebut sebanyak 120 truk besar yang tidak bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak.

Sementara terkait kondisi portal permanen tersebut, pascapenutupan akses pelabuhan semalam, kata Dani kondisi sudah bengkok karena dipaksa masuk oleh para sopir. “Tapi enggak apa-apa, itu adalah kunci kita untuk melakukan penataan lebih lanjut,” jelasnya.

Dani menegaskan, pihaknya ke depan akan melakukan screening awal untuk muatan maksimal setinggi 4,2 meter. Jika ada yang melebihi, akan diminta untuk oper muatan mengikuti aturan yang ada.

Pihaknya juga sudah menyediakan area untuk stripping/stuffing muatan di Pelabuhan Kalimas dan di Prapat Kurung Utara bagian selatan, berupa lapangan terbuka.

“Kami tidak mentolelir kaitan dengan keselamatan pelayaran, karena itu yang utama. Dan saat ini cuaca buruk dengan angin barat yang itu sangat riskan dan rentan kaitan dengan kecelakaan kapal,” jelasnya. (bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs