Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jatim, hari ini, Selasa (2/5/2023), pada momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023.
Menurutnya, pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim dalam satu dekade terus meningkat dari 66,06 pada tahun 2011 menjadi 72,75 di tahun 2022.
Wujud nyata dari berbagai upaya itu, kata Khofifah, terlihat dari banyaknya prestasi. Antara lain, empat tahun berturut-turut menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang diterima masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur SNMPTN/SNBP, serta menjadi Juara Umum Olimpiade Sains Nasional selama tiga tahun berturut-turut.
Siti Masitoh Pakar Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menilai, berbagai prestasi akademik yang diraih peserta didik di Jawa Timur sebagai hal yang menggembirakan.
“Itu artinya secara intelegensia dan secara knowledge, para penyeleksi di PTN atau di ajang perlombaan, anak-anak Jatim masuk kriteria unggul,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Selasa (2/5/2023).
Terkait pendidikan vokasi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK di Jatim menurun secara signifikan dari 11,89 persen pada tahun 2020, menjadi 6,70 persen pada tahun 2022.
Angka tersebut, lanjut Siti Masitoh, menunjukkan upaya perbaikan serius sudah dan masih dilakukan Pemprov Jatim dan para pemangku kepentingan sektor pendidikan secara berkesinambungan.
“Berdasarkan kurikulum di SMK, komposisi pengetahuan 40 persen dan keterampilan 60 persen bisa diasumsikan sudah tercapai. Apalagi, sekarang SMK bukan lagi sekolah anak-anak buangan, tapi sekolah istimewa anak yang punya minat dan bakat tertentu, kemudian diasah menjadi skill. Lalu, dihubungkan dengan dunia kerja, atau penciptaan entrepreneur baru,” katanya.
Dia pun bersyukur kalau sekarang pendidikan vokasi menjadi yang terbaik lantaran sudah membuka lapangan kerja baru.
Sehingga, lulusan SMK tidak cuma menunggu diterima perusahaan atau cuma mendapatkan pekerjaan.
Sedangkan di bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Tahun 2022, Provinsi Jawa Timur menjadi juara umum Lomba Keterampilan Siswa Nasional bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (LKSN PDBK).
Program Vokasi Istimewa memfasilitasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mengembangkan keterampilan untuk meningkatkan kompetensinya.
Sehingga, lulusan SLB dapat bekerja secara mandiri, baik sebagai wirausahawan mau pun karyawan di perusahaan.
“Jangan dikira anak-anak SLB nggak pinter. Untuk knowledge nggak usah diadu. Tapi, keterampilan mereka masih bisa bersaing. Karena anak-anak SLB sekarang tidak lagi dididik dengan knowledge yang berlebihan, yang nggak bermanfaat bagi mereka. Mereka sudah mulai banyak dididik menjadi anak-anak yang terampil,” tegasnya.
Lebih lanjut, Siti Masitoh mendorong semua pihak bersinergi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur, dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggulan.
“Kata kuncinya adalah sinergi. Apalagi Ibu Gubernur nggak hanya duduk di singgasana, tapi turun menata langsung. Saya minta semua bersinergi bersama Gubernur, saling membantu untuk menularkan virus keberhasilan,” pungkasnya.(zan/dfn/rid)