Daun semanggi air diyakini mampu memperbaiki kualitas sperma melalui perannya sebagai antioksidan maupun antiinflamasi. Hal ini dikemukakan oleh Prof. Sri Rahayu Pakar Biologi Reproduksi Molekuler Universitas Brawijaya.
“Keunggulan tanaman semanggi air, karena tidak ada eugenol yang bersifat toksik pada spermatozoa,” kata Sri Rahayu dilansir Antara, Sabtu (24/6/2023).
Menurutnya, ada persepsi yang kurang tepat di masyarakat terkait daun kemangi bisa meningkatkan kualitas sperma. Dalam penelitian yang dia lakukan, pada dosis tertentu kemangi justru menurunkan kualitas sperma.
Sedangkan semanggi air yang sering masyhur di Surabaya digunakan untuk pecel semanggi, justru berpotensi digunakan sebagai Medical Plant for Improving Sperm Quality (MPISQ).
Karena, setelah dicoba ke hewan coba di laboratorium, semanggi air bisa meningkatkan kualitas sperma melalui perannya sebagai antioksidan maupun antiinflamasi.
Semanggi mengandung metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan. Antara lain quercetin, gallic acid, β-karoten, genistein, apigenin, daidzein, dan naringenin.
Semanggi air tidak bersifat toksik pada spermatozoa,. Sehingga dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas sperma. Selain itu, semanggi air ini juga tidak bersifat toksik pada hepar (hati) dan ginjal.
Namun, kelemahan penggunaan semanggi air sebagai MPISQ adalah belum terdapatnya kajian terhadap fungsi sel Leydig sebagai penghasil utama hormon-hormon reproduksi, yang berperan di dalam libido hewan coba.
“Oleh karena itu, saya berharap ada penelitian lanjutan yang menganalisis pengaruh tanaman semanggi air sebagai MPISQ terhadap kadar hormon reproduksi, nalisa kualitas sperma melalui pendekatan DNA dan protein, dan fungsi sel Leydig,” harapnya. (saf/iss)