Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan siap menerima dan menunggu pemberian predikat Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengaku optimistis karena hasil penilaian pertengahan Juni 2023 lalu hasilnya baik, bahkan tim penilai puas dengan Surabaya.
Tim juri itu, kata Eri, takjub dengan keberadaan Rumah Anak Prestasi untuk wadah anak-anak disabilitas berkreasi dan mengungkapkan ekspresinya.
“Tim juri sempat surprise (terkejut) ketika melihat Kota Surabaya, karena satu-satunya di Indonesia ada Rumah Anak Prestasi (hanya di Surabaya). Itu adalah rumah yang kita berikan untuk anak-anak yang memiliki kelebihan,” katanya, Senin (3/7/2023).
Selain respons positif juri, ada juga kesiapan lain yang sudah dilakukan Kota Surabaya, yakni menyediakan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di balai RW.
“Di sini lah, mereka (tim juri) menyatakan, saya juga menyatakan kesiapan kita jika nanti Bu Menteri PPPA RI (I Gusti Ayu Bintang Darmawati), kemarin tim penilaian juga menyampaikan mengatakan sudah terlampaui, bahkan sempat surprise dengan Kota Surabaya. Semua ini saya kembalikan kepada Bu Menteri ya, Surabaya siap menjadi Kota Layak Anak Paripurna,” sampainya.
Ia berjanji, usai menyabet predikat KLA paripurna, tingkat tertinggi, akan konsisten menjadikan Surabaya aman bagi anak-anak.
Dari sisi aturan, sambungnya, Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Kota Surabaya juga menerapkan Peraturan Wali Kota (Perwali) serta Peraturan Daerah (Perda) terkait Kota Layak Anak.
Mulai dari Perda Nomor 3 Tahun 2023 tentang Perubahan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Kemudian, Perwali Nomor 08 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif, Perwali Nomor 110 Tahun 2021 Tentang Kawasan Tanpa Rokok, hingga Perwali Nomor 52 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Kota Surabaya.
“Karena kita juga sudah punya Forum Anak Surabaya (FAS), kemudian kita juga selalu menampilkan kemampuan anak-anak baik di luar maupun di dalam gedung dan itu sudah kami fasilitasi. Karena kota layak anak ini bukan hanya anak, tapi orang tua juga ikut parenting,” paparnya.
Atas nama Pemkot Surabaya, Eri berjanji akan terus berusaha maksimal meningkatkan fasilitas dan meminimalisir adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Surabaya ini kota besar, mangkanya ketika ada kejadian-kejadian, itu satu banding berapa, bukan itu yang dilihat, tapi bagaimana kemampuan pemerintah ketika menghadapi dan mencegah masalah-masalah itu. Maka dari itu, InsyaAllah Rumah Anak Prestasi itu akan kami adakan di setiap wilayah, ada barat, timur, utara, dan selatan,” terangnya.
Terakhir, untuk mewujudkan Surabaya KLA Paripurna, juga akan menggunakan konsep Kampung Madani.
“Ketika pemimpin itu lahir dari anak-anak kita maka tidak bisa pemerintah berjalan sendiri, orang tua, sekolah, dan semua elemen masyarakat harus menjadi bagian dari menciptakan pemimpin di masa mendatang,” tandasnya.
Sekedar diketahui, dari laman resmi kemenpppa.go.id Kementerian PPPA akan mengumumkan resmi hasil evaluasi KLA seluruh kabupaten/kota di Indonesia 23 Juli 2023 bertepatan momen Hari Anak Nasional (HAN).
Total ada lima kategori penghargaan yang diberikan, terdiri dari Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan Kab/Kota Layak Anak. Poin penilaian evaluasi, ada 24 Indikator KLA yang terbagi dalam lima kluster. (lta/bil)