Nigeria telah beralih ke penggunaan gas sebagai bahan bakar alternatif, setelah pemerintah setempat membatalkan subsidi untuk bensin.
Melansir laporan Antara, Jumat (4/8/2023), NNPC sebagai perusahaan minyak negara telah bermitra dengan NIPCO Gas untuk mempercepat adopsi gas alam terkompresi sebagai bahan bakar untuk bus, mobil, dan becak, dengan tujuan menurunkan biaya transportasi.
NNPC-NIPCO berencana meluncurkan 35 SPBU untuk melayani lebih dari 200 ribuan kendaraan setiap hari, dan berencana menyebarkan 56 stasiun tambahan untuk melengkapi jaringan distribusi gas.
Nigeria sebagai produsen minyak terbesar di Afrika memiliki cadangan gas terbesar di dunia dan mencari investasi untuk meningkatkan pasokan domestik serta ekspor.
Di sisi lain, pembatalan subsidi bensin itu menyebabkan harga bensin di SPBU naik tajam serta menyulut kemarahan para pengendara dan pebisnis yang mengandalkan bensin untuk produksi tenaga listrik mereka.
Kebijakan harga bensin yang mahal juga diketahui menyebabkan krisis biaya hidup dan menjadi sorotan di ekonomi terbesar benua Afrika itu.
Menanggapi kenaikan harga bensin, serikat buruh mengagendakan demonstrasi nasional yang kemudian dibatalkan setelah bertemu dengan Bola Tinubu Presiden yang menawarkan bantuan kepada rumah tangga dan bisnis. (ant/bil/rid)