Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menilai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2023 menjadi penyemangat untuk terus mengembangkan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional tahun ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus mengembangkan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dengan mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi talenta riset dan inovasi,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (12/8/2023).
Dalam sambutannya pada acara pembukaan Pameran Riset dan Inovasi Hakteknas ke-28, di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, dia bilang dalam waktu dekat Indonesia akan semakin unggul di panggung global, dilansir Antara.
Nizam Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) menambahkan, Hakteknas merupakan sebuah momentum untuk mengukuhkan kembali tekad untuk melakukan riset dan inovasi.
“Karena tanpa riset dan inovasi tentu sulit bagi bangsa ini untuk bisa lepas dari kelompok negara berpenghasilan menengah,” tuturnya.
Menurut Nizam, middle income trap hanya bisa dilewati kalau ekonomi Indonesia bisa bertransformasi menuju ekonomi berbasis inovasi, dan inovasi itu adalah kerja keras secara terus menerus.
Dia melanjutkan, sebuah karya tidak ada yang instan. Terobosan-terobosan besar yang terjadi di dunia tidak serta merta terjadi tanpa adanya upaya keras.
Untuk diketahui, kegiatan yang diselenggarakan bersama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) itu menampilkan lebih dari 145 produk inovasi yang sudah teruji.
Di antaranya 31 produk inovasi di bidang pangan, 32 produk inovasi di bidang energi, 59 produk inovasi di bidang kesehatan. Kemudian sembilan produk Electric Vehicle, dan 14 produk riset dan inovasi lainnya dengan partisipan dari Perguruan Tinggi Akademik dan Vokasi, serta BRIN.
Sementara itu, Beny Bandanadjaja Direktur Akademi Pendidikan Tinggi Vokasi menyebut penyelenggaraan kegiatan ini dapat menjalin kerja sama antara pendidikan tinggi, vokasi, dan akademik secara berkelanjutan.
“Kami dari pendidikan tinggi vokasi, para dosen vokasi, peneliti-peneliti yang bisa mengembangkan teknologi, bisa bersatu padu dalam rangka mengembangkan teknologi yang berguna bagi masyarakat,” katanya. (ant/fra/rid)