Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur (Jatim) melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo (MRMP) pada Sabtu (11/3/2023).
Pembangunan monumen ini diperkirakan akan selesai pada akhir 2024. Nantinya, monumen yang tingginya mencapai 126 meter ini akan mengalahkan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang tingginya mencapai 121 meter dan akan menjadi ikon baru Kota Reog.
Hudiyono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim kepada Radio Suara Surabaya pada Sabtu (11/3/2023) mengatakan, pembangunan MRMP hingga saat ini tidak mendapatkan kendala meskipun dibagun di kawasan gunung kapur.
“Ini sudah dilaksanakan secara bertahap ya dan ditargetkan akan selesai di 2024. Tidak ada masalah dengan pembangunannya,” kata Hudiyono.
Dalam keterangan tertulis, Hudiyono mengatakan bertambahnya ikon wisata di Ponorogo diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata untuk mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Ia menambahkan bahwa dukungan Pemprov Jatim menjadi salah satu upaya untuk menambah wisata baru yang mana hasil gabungan dari wisata budaya dan alam.
“Dari target 1,4 miliar kunjungan wisatawan di Indonesia, Jawa Timur mendapat target 238 juta. Bismillah dengan berbagai dukungan dan upaya dari Ibu Gubernur Khofifah, target InsyaAllah bisa tercapai,” kata Hudiyono.
Hudiyono juga mengatakan target-target yang ingin dicapai pihak Pemprov Jatim dari pembangunan MRMP ini.
“Yang pertama, untuk pertumbuhan wisata. Jika pertumbuhan wisata bertambah, pertumbuhan ekonomi juga bertambah. karena jika ada wisata, pasti ada event, jika ada event pasti ada umkm. Kedua, yakni untuk menjaga atau mempertahankan budaya lokal agar tidak diakui oleh negara lain, yaitu dengan membangun monumen yang bisa dinikmati oleh masyarakat Jawa Timur dan Ponorogo,” terangnya.
Senada dengan Hudiyono, dalam keterangan tertulis pada Minggu (5/3/2023) kemarin, Khofifah mengatakan, potensi sektor pariwisata akan meningkat dengan berdirinya Monumen Reog ini. Hal tersebut dikarenakan MRMP ini akan terkoneksi dengan banyak daerah wisata pendukung lainnya seperti wisata Sarangan dan Tawangmangu.
Diketahui, pembangunan ini merupakan proyek senilai Rp85 miliar yang didanai APBD 2022 hingga 2024. Kemudian, pihak Pemprov Jatim juga akan mendukung keberadaan MRMP ini dengan menyiapkan bantuan keuangan senilai Rp30 Milliar.
“Monumen Reog ini letaknya dekat dengan Kawasan Wisata Sarangan, Magetan dan Tawangmangu, Jawa Tengah. Jarak tempuhnya dengan wisata Sarangan dan Tawangmangu sekitar 30 menit,” jelas Khofifah.
Sebagai diketahui, desain MRMP dirancang dengan konsep bangunan yang mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur vernakular khususnya Jawa yang diinterpretasikan ke dalam tata bangunan yang tidak masif, tersebar namun tertata, mempunyai atap dengan overstek lebar, ruang seni dengan bukaan untuk ventilasi silang, dan pencahayaan alami yang lebih maksimal.
Sedangkan untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati, kawasan MRMP akan dilengkapi dengan bioswale yang berguna sebagai daerah resapan air hujan. Hal ini akan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan lindung dan kawasan konservasi air.(ihz/iss)