Jumat, 22 November 2024

Miniatur Lokomotif Terbesar “Si Gombar” di Gubeng Surabaya Sabet MURI

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Miniatur lokomotif uap DD52 peraih rekor MURI miniatur lokomotif terbesar se-Indonesia dipamerkan di Stasiun Surabaya Gubeng hingga 31 Agustus 2023. Foto: Meilita suarasurabaya.net

PT KAI Daop 8 Surabaya pamerkan miniatur lokomotif terbesar di Indonesia yang menyabet rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di Stasiun Surabaya Gubeng.

Pameran itu berlangsung mulai hari ini, Jumat (4/8/2023) hingga 31 Agustus 2023 karena Stasiun Surabaya Gubeng jadi lokasi kedua roadshow miniatur lokomotif uap seri DD52 setelah sebelumnya di Semarang.

Joko Widagdo Kepala PT KAI Daop 8 Surabaya menyebut, pameran ini penting mengingat 80 persen penumpang dari kalangan milenial.

“Saya rasa itu edukasi (sejarah) untuk penumpang yang menunggu kereta. Ini keretanya terakhir beroperasi 1974 lalu,” jelasnya, Jumat (4/8/2023).

KAI Daop 8 Surabaya pamerkan miniatur lokomotif uap DD52, peraih rekor MURI terbesar se-Indonesia mulai hari ini, Jumat (4/8/2023) sampai 31 Agustus 2023. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Diketahui, miniatur lokomotif ini hasil kolaborasi KAI dengan Indonesia Railway Preservation Society (IRPS) dan 3D Zaiku Indonesia yang menggunakan printer tiga dimensi dengan ukuran skala 1:4.

Miniatur ini terdaftar sebagai pemegang rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Rekor Miniatur Lokomotif Terbesar dengan Teknologi Cetak Tridimensi.

Roni Hartadi Regional Manager 3D Zaiku Surabaya menyebut, miniatur seberat 200 kilogram ini dicetak selama 14 hari 24 jam non setop dan memakan biaya setidaknya sekitar Rp48 juta.

“Diawali dengan menggambar 3D modelling tanpa blueprint selama empat bulan hanya dengan melihat referensi foto dan video. 3D modeling tersebut menghasilkan 1.996 komponen yang selanjutnya dirakit sehingga menghasilkan bentuk lokomotif uap yang utuh. Secara detail, ukuran miniatur lokomotif uap DD52 ini memiliki dimensi panjang 580 cm, lebar 68 cm, dan tinggi 90 cm, serta total bobot 200 kilogram,” jelasnya.

Sekedar diketahui, lokomotif DD52 mulai berdinas di Indonesia sejak 1924 setelah lokomotif DD 50 dan lokomotif DD 51. Kecepatan maksimalnya dapat mencapai 50 km/jam, melebihi kedua lokomotif sebelumnya hanya mampu mencapai 40 km/jam.

Dijuluki sebagai “Si Gombar” dari masyarakat lokal Jawa Barat yang selalu dilewati oleh lokomotif ini. Ukurannya yang besar dan tenaganya yang kuat, lokomotif DD52 bertugas menarik kereta barang yang melintasi pegunungan Priangan, selain menarik kereta penumpang.

Usai dari Surabaya lokomotif uap DD52 ini rencananya akan dipamerkan di beberapa stasiun setiap bulan hingga akhir tahun 2023. September di Stasiun Yogyakarta, Oktober Stasiun Purwokerto, November Stasiun Bandung, dan Desember berakhir di Stasiun Garut. (lta/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs